BLT Minyak Goreng Ada yang Tak Dibagikan Utuh di Desa Sarimukti Garut, Ditukar dengan Beras Jelek

Kantor Pos Indonesia Cabang Garut menemukan dugaan penyelewengan pembagian bantuan langsung runai (BLT) minyak goreng.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Warga antre untuk mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng di Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kantor Pos Indonesia Cabang Garut menemukan dugaan penyelewengan pembagian bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.

Dugaan penyelewengan itu ditemukan di Desa Sarimukti, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Berawal dari laporan dan curhatan warga. Mereka mengatakan hanya menerima Rp 300 ribu dan beras 17 kilogram," ujar Kepala Kantor Pos Garut, Depi Darpian, kepada Tribunjabar.id, Minggu (17/4/2022).

Ia menyebutkan seharusnya bantuan tersebut utuh diterima keluarga penerima manfaat (KPM) dengan nominal Rp 500 ribu tanpa adanya pengalihan pada barang seperti beras atau sejenisnya.

Depi menjelaskan saat pihaknya mendatangi Desa Sarimukti, menemukan pembagian yang menyalahi aturan.

Temuan tersebut menjadi catatan bagi pemerintah desa lainnya agar taat pada aturan dan menyalurkan bantuan sesuai aturan.

"Ini jelas menyalahi aturan. Sejak awal diingatkan bantuan tolong disalurkan sesuai aturan, Rp 500 ribu tanpa potongan apa pun dan mekanisme pembelian sepenuhnya menjadi hak penerima," ucapnya.

Baca juga: Tanah Longsor Bikin Salur Air Tersumbat, Rumah Erika Kebanjiran Setinggi Setengah Meter

Ia menegaskan, jika masih terjadi hal demikian maka pihaknya tidak akan segan untuk memutus seluruh pembayaran dan mengalihkan ke kantor pos kecamatan.

Temuan dugaan penyelewengan tersebut diperparah oleh kondisi beras yang dibagikan yang dinilai kualitasnya buruk.

Hal tersebut diungkapkan oleh satu KPM di Desa Sarimukti, Sara Mita Hidayat (33).

Dia menyebut setelah petugas pos datang ke desanya, pembagian BLT kembali ke aturan yakni Rp 500 ribu tanpa dipotong atau dialihkan ke barang lain.

Namun karena datang pagi hari, dia menerima BLT dengan potongan dan beras sebanyak 17 kilogram.

Baca juga: Kata Bos Teddy soal Persib Bandung Kontrak Pemain di Atas Satu Tahun, Termasuk Ciro Alves

"Saya hanya menerima 300 ribu dan beras 17 kilo. Tahu begini saya tidak mau berasnya, apalagi kualitasnya jelek," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved