Demo 11 April
Mahasiswa Unjuk Rasa di Sumedang Bubarkan Diri, Siapkan Gerakan Susulan Sampai 1 Mei
Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di Sumedang sudah membubarkan diri.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Ribuan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan gedung DPRD Sumedang, Rabu (13/4/2022) membubarkan diri.
Mereka bubar dengan tertib.
Sebelumnya, mereka bertemu dengan Ketua DPRD Sumedang, Irwansyah Putra yang mengatakan mendukung apa yang menjadi tuntutan pasa mahasiswa.
Aziz Maulana Malik, koordinator lapangan aksi unjuk rasa itu mengatakan bahwa mahasiswa menunggu perkembangan aspirasi selama sebulan.
Jika dalam rentang waktu itu tidak ada perkembangan, mahasiswa akan menyiapkan gerakan susulan.
"Asprisai kami berkesinambungan, dan seharusnya menjadi bahan kuat untuk DPRD agar disampaikan ke pusat. Ini tentu menjadi gambaran bagaimana jalannya demokrasi di indonesia yang bebas dan teratur," kata Aziz di lokasi aksi.
Perkembangan yang dimaksud Aziz adalah adanya angin segar bagi masyarakat dengan terlihatnya pelayanan yang lebih nyata dari pemerintah.
Mahasiswa menuntut kerja DPRD untuk menyampaikan aspirasi mereka bahwa mereka menilak kenaikan harga minyak goreng, menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), menolak kenaikan pajak (PPN) 11 persen, dan menolak presiden 3 periode.
"Tuntutan kami itu tidak lepas dari isu di daerah juga. Bahwa pendidikan di Sumedang harus menciptakan sirkulasi ekonomi yang baik, dan mahasiswa lebih peka terhadap situasi sosial, menciptakan kajian mendalam di berbagai sektor untuk sumbangsih kepada Sumedang," katanya.
Muhammad Erih, Ketua BEM Universitas Sebelas April (Unsap) mengatakan bahwa untuk rasa tidak tunggal pada tanggal 11 April kemarin. Namun memanjang sejak 28 Maret hingga 1 Mei nanti.
"Unjuk rasa berkesinambungan di semua daerah, menyambung ke hari buruh 1 Mei," katanya.
Baca juga: Unjuk Rasa Mahasiswa, Massa Mulai Bergerak ke Gedung DPRD Sumedang