Orangtua Perlu Tahu, Berikut Tips dan Trik Cara Berinteraksi dengan Anak Autis

Bagi orangtua yang memiliki anak autis perlu tahu cara Berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus ini

Editor: Siti Fatimah
Thinkstock

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setiap anak saat lahir di dunia memiliki keisimewaan sendiri, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, diantaranya penyandang autis.

Bagi orangtua, bila anak mereka penyandang autis tentu memiliki cara sendiri dalam pola pengasuhannya.

Tanggal 2 April 2022 lalu merupakan Hari Autis Sedunia. Dikutip dari laman resmi UGM, Hari peringatan autis tersebut diharapkan dapat menyebarkan kepedulian kepada autisme, dimana masyarakat bisa lebih peduli, mengerti, menerima, serta mendukung orang dengan autisme. 

Baca juga: Kang Uu: Pemprov Dorong Penyandang Autisme di Jabar Melahirkan Karya-karya Hebat

Dalam rangka memperingati Hari Autis Sedunia tersebut, RSA UGM bersama PP KAGAMA menyelenggarakan talkshow kesehatan berjudul ‘Parenting pada Anak Autis’ yang disiarkan live melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM pada Rabu, (6,4), Pada talkshow ini, salah satu pembicara yang diundang adalah psikolog klinis RSA UGM, Titik Adianingsih, Sp.Psi.

Dalam talkshow tersebut Titik memaparkan kiat-kiat sebagai orang tua dalam mendidik anak autis. Berikut beberapa rangkuman dari materi tersebut agar bisa digunakan secara umum. 

Pertama sekali perlu diketahui bahwa anak-anak dengan autis memiliki tiga kesulitan. Ketiga kesulitan tersebut antara lain ialah kesulitan dalam berbahasa dan berkomunikasi, kesulitan dalam interaksi sosial dan pemahaman terhadap sekitarnya, dan kurangnya fleksibilitas dalam berpikir dan bertingkah laku.  

Baca juga: Upayakan Percepatan Vaksinasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Pemerintah Pastikan Aman

“Bagi anak autis, dunia ini membingungkan, ada suara-suara, ada gerakan-gerakan, mereka tidak bisa paham, mereka tidak bisa membaca situasi sosial (sekitarnya). Kita kalau lagi marah misalnya, atau mengernyitkan alis itu mereka tidak paham,” tutur Titik. 

Oleh karena itu, untuk mendekati anak autis kita bisa menggunakan strategi menirukan mereka.

Contohnya, jika anak autis bersangkutan tengah bermain menumpuk mainan mobil-mobilan misalnya, maka kita bisa ikut bermain dengan cara tersebut, menumpuk-numpuk mainan juga.  

“Prinsip dalam hubungan sosial adalah dimana kita akan lebih mudah diterima orang kalau kita melakukan hal yang sama dengan dia. Kalau kita ketemu orang berbeda budaya misalnya, kita akan lebih mudah berkomunikasi dengannya jika kita menemukan hal yang sama, anak-anak juga begitu,” Kata Titik. 

Kemudian ketika ingin berbicara kepada mereka, pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa dia memperhatikan kita.  

Anda bisa menggunakan trik untuk memanggil namanya terlebih dahulu sebelum berbicara seperti “Atha, waktunya makan”. Sangat tidak dianjurkan jika Anda baru memanggil namanya di akhir kalimat seperti “Waktunya makan, Atha”, sebab anak bisa kehilangan (lupa) pesan sebelumnya karena dia baru menyadari bahwa pesan tersebut diperuntukkan untuknya.  

Baca juga: Kota Bandung Punya Rumah Cinta Inklusi, Berikan Terapi Gratis kepada Anak Berkebutuhan Khusus

Lalu, Anda dianjurkan juga untuk membuat kontak mata dengan si anak.

Anda dianjurkan untuk duduk di depan mereka agar posisi mata anda dengan si anak sejajar. 

Kedua gunakanlah kalimat pendek ketika berbicara kepada mereka.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved