Bahayakah Makan Makanan atau Camilan Manis dan Kolak Bersamaan Saat Buka Puasa? Ini Kata Ahli Gizi
Saat buka puasa orang terbiasa mengkonsumsi makanan manis namun bahayakah mengkonsumsi kolak, makanan manis atau camilan manis secara bersamaan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bulan Ramadan 2022 sudah hampir didepan mata, umat Islam akan menjalani
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Saat buka puasa biasanya orang akan mengkonsumsi makanan yang manis-manis, mulai dari minum es teh manis, lanjut kolak pisang atau ubi,bahkan ada juga yang memilih minum es campur.
Belum lagi mengkonsumsi gorengan atau makanan serba manis seperti puding dan camilan manis lainnya.
Sebenarnya sah-sah aja mengkonsumsi yang manis saat buka puasa.
Baca juga: Minum yang Manis untuk Tingkatkan Kadar Gula Saat Buka Puasa dan Hindari Jenis Makanan Berikut Ini
Terlebih tubuh orang yang berpuasa membutuhkan asupan gula untuk mengembalikan energi.
Namun bila makan manis berlebihan juiga tidak baik, jadi bolehkan mengkonsumsi makanan manis bersamaan dengan kolak, es campur, dan es teh manis serta camilan manis lainnya?
Berikut penjelasannya.
Dikutip dari Grid.id, Grid.ID akan membagikan informasi penting tentang bahaya mengkonsumsi makanan manis berlebihan ketika berbuka puasa Ramadan 2022.

Makanan manis memang selalu menjadi menu berbuka puasa yang bak sudah wajib dihidangkan.
Namun, siapa sangka jika makan makanan manis berlebihan justru akan mendatangkan risiko kesehatan yang tidak main-main.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Senin (7/3/2022), Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah, MS. PhD mengatakan bahwa mengkonsumsi makanan manis dengan jumlah banyak akan mengakibatkan hiperglikemia.
Baca juga: Berbuka Puasa Makan Makanan Manis, Benarkah Anjuran Sesuai Ajaran Islam? Begini Penjelasannya
Hiperglikemia ini adalah meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh secara mendadak.
"Jadi tata cara puasa dan makan harus baik dan benar, jangan berlebihan," ujarnya.
"Akhirnya timbul radang lambung, dan akan berefek ke tekanan darah, dan lain sebagainya," lanjut dia.
Kemudian, jika kadar gula darah terlalu tinggi dan insulin dalam kadar yang rendah, dapat menyebabkan peningkatan keton atau asam darah.
