Lulusan SD di Cianjur Bikin 3 Pesawat Terbang Bermesin Motor, Dua Gagal Kini Siapkan yang Ketiga

Seorang tukang tambal ban dan pemilik bengkel di perempatan Hegarmanah, Karangtengah, Cianjur membuat sebuah pesawat ultralight berbobot 110 kg

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/FERRI AMIRIL MUKMININ
Pesawat terbang bermesin motor rakitan Ujang dipajang di pinggir jalan raya Cianjur-Ciranjang-Bandung, Rabu (6/4/2022). 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Seorang tukang tambal ban dan pemilik bengkel di perempatan Kampung Tungturunan, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur membuat sebuah pesawat ultralight berbobot 110 kilogram.

Pesawat bermesin motor RGR 150 CC berjumlah dua ini menunggu izin tes terbang dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Sulaeman Bandung.

Sang perakit pesawat jenis ultralight, Ujang Elan Kusmana (42), mengatakan bahwa pesawat yang ia rakit tersebut merupakan pesawat ketiga.

Pesawat pertama yang ia rakit jenis helikopter bermesin mobil Suzuki T100.

Namun pesawat pertama tersebut gagal terbang.

Pesawat kedua yang dirakitnya bermesin satu jenis sama dari motor RGR, sempat terbang beberapa detik kemudian crash.

Bapak yang pendidikannya kandas di kelas 2 SMP asal Padaherang, Kabupaten Pangandaran ini menceritakan, rasa penasaran lah yang membuatnya nekat merakit pesawat sampai tiga buah dari mesin mobil dan motor.

"Saya bikin mainan darat seperti motor trail dan ATV sudah, sekarang ingin membuat mainan udara," ujar Ujang ditemui di bengkelnya, Rabu (6/4/2022).

Ujang mengatakan, setelah pesawat keduanya sukses take off, ia menyempurnakan lagi beberapa ornamen di pesawat ketiganya ini.

"Baling-baling dari kayu Pinus, penutup sayap bahan parasut, rangkanya dari alumunium," ujar Ujang.

Ujang mengatakan, ia membeli sebuah buku berbahasa Inggris terbitan Amerika berjudul Aircraft Design untuk membuat beberapa elemen terutama sayap.

"Panjang bentangan sayap delapan meter, kalau dari ujung depan ke belakang sayap lima meter," kata Ujang.

Ujang mengatakan, pengalaman hidup membuatnya penasaran untuk ujicoba pesawat ketiga ini.

"Kalau FASI tak kesini saya mau ujicoba sendiri, semoga pesawat ini bisa terbang," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved