Jakarta Macet Lagi, Polisi Ungkap Penyebab Jakarta Kembali Dipadati Kendaraan saat Pagi dan Sore

Mulai dari Dirlantas Polda Metro hingga Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara.

Editor: Ravianto
Warta Kota/adhy kelana
Ilustrasi kemacetan di Jakarta. Awal Ramadan tahun 2022 ini jalanan ibu kota kembali dilanda kemacetan. Kondisi ini banyak dikeluhkan warga khususnya para pengguna jalan. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Awal Ramadan tahun 2022 atau Ramadhan 1443 H ini jalanan ibu kota kembali dilanda kemacetan.

Kondisi ini banyak dikeluhkan warga khususnya para pengguna jalan.

Mulai dari Dirlantas Polda Metro hingga Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara.

Ditambah lagi selama Ramadan ada pergeseran waktu kepadatan arus lalu lintas.

Versi Polisi, Ini Penyebab Jalan-jalan di Jakarta Kembali Macet pada Awal Ramadan

Keadaan di sebagian besar ruas jalan di Jakarta macet pada awal bulan puasa Ramadan 1443 H, terutama pada Selasa (5/4/2022).

Kemacetan kendaaraan kerap terjadi saat pagi dan sore hari.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menjelaskan meningkatnya volume kendaraan di wilayah Jakarta selama bulan Ramadan dipengaruhi beberapa faktor.

Satu di antaranya pergerakan masyarakat pada waktu hampir bersamaan, terutama saat jam pulang kerja.

"Jadi, sebelum bulan puasa aktivitas itu bervariasi, ada yang pulang jam 4 sore, ada yang pulang jam 5, 6, dan jam 7, semua terbagi," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Selasa (5/4/2022).

"Tapi, pada bulan Ramadan, terutama pada minggu pertama awal puasa semua orang ingin buka puasa di rumah. Jadi, pergerakannya serentak sehingga arus lalu lintas padat," imbuhnya.

Sambodo menjelaskan, kepadatan arus lalu lintas kendaraan berangsur terurai atau menurun saat waktu buka puasa atau sekitar pukul 18.30 WIB hingga malam hari.

Menurutnya, sebelum memasuki Ramadan, aktivitas massa terbagi antara pukul 07.00 hingga 09.00.

Sementara, pada saat bulan Ramadan, pergerakan orang hampir serentak pada pukul 07.00 WIB.

"Hampir semua aktivitas bersamaan pada jam 8 atau masuk kantor, sehingga pergerakan transportasi di masa awal bulan Ramadan berpengaruh," ucap Sambodo.

Kemacetan arus lalu lintas kendaraan di jalan-jalan di Jakarta pada awal Ramadan ini juga tidak terlepas kebijakan sistem kerja work from office (WFO) dari kantor atau perusahaan.

Selain itu, pembelajaran tatap muka (PTM) di mana anak sekolah yang sedang menghadapi ujian, juga mempengaruhi kepadatan lalu lintas.

"Jadi memang ini menambah jumlah volume lain, baik volume dalam Jakarta sendiri, maupun volume tarikan dari kota-kota aglomerasi dari Tangerang, Bogor, dari Depok, Bekasi dan sebagainya," tutup Sambodo.

Jakarta Macet Lagi, Wagub Ariza Ungkap Kondisi Terkini di Ibu Kota: Sekarang Sudah Normal Kembali

Penyebab kemacetan di jalan-jalan di ibu kota dari kepolisian ini juga senada dengan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Menurut Ahmad Riza, kemacetan di wilayahnya ini tidak terlepas karena saat ini aktivitas warga di ibu kota sudah menuku kondisi normal setelah dihantam pandemi Covid-19.

"Mulai macet itu kan karena memang sudah mulai normal kembali. Sejak dua tahun pandemi, sekarang sudah mulai normal kembali," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Orang nomor dua di DKI ini menyebut, kemacetan yang terjadi tidak terlepas dari pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah.

Diketahui, Pemkot DKI Jakarta saat ini kembali memperpanjang masa PPKM Level 2 hingga 18 April 2022.

"Sudah mulai ada pelonggaran-pelonggaran seperti sekolah sudah 100 persen, transportasi publik 100 persen, kemudian perkantoran, kafe, pasar, mal, dan tempat pariwisata juga sudah mulai dibuka," ujarnya.

"Jadi, kita ini sekarang sudah seperti normal sekalipun Jakarta masih memberlakukan Level 2 PPKM untuk dua minggu ke depan," kata wagub yang karib disapa Ariza itu.

Selama Ramadan, Ada Pergeseran Waktu Kepadatan Kendaraan di Jaksel

Arus lalu lintas di sejumlah wilayah Jakarta Selatan, mengalami kepadatan kendaraan dalam beberapa waktu terakhir.

Apalagi saat memasuki bulan suci Ramadan 2022/1443 Hijriah.

Karobinops Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Joko Purnomo, mengakui adanya pergeseran waktu kepadatan kendaraan di Jakarta Selatan selama Ramadan.

"Iya, ada pergeseran jam. Kalau macet enggak, ini padat saja. Menurut saya faktornya kemungkinan karena penurunan level PPKM. Kedua karena bulan suci Ramadan," ujar dia, Selasa (5/4/2022).

Untuk waktu kepadatan kendaraan pada pagi hari, Joko menuturkan hanya beralih saja yang lazimnya pukul 06.00-07.00 WIB, saat ini menjadi pukul 07.30-08.30 WIB.

Sedangkan untuk kepadatan kendaraan pada jam pulang kerja atau sore hari pun mengalami pergeseran, yakni mulai pukul 16.30-18.00 WIB.

Hal itulah yang membuat para pekerja pulang kantor lebih awal agar dapat mengejar buka puasa bersama keluarga di rumah masing-masing.

"Kebanyakan mereka ngejar buka puasa di rumah. Setelah buka puasa itu bersih total. Nanti mungkin ramai lagi sekitar jam 7 malam, itu ramai mengalir lagi aja," kata Joko.

"Tapi memang hampir rata-rata bukan macet ya, tapi padat lah, masih bisa gerak. Rata-rata ngejar buka bersama di rumah," lanjutnya.

Selain itu, kawasan Jakarta Selatan diketahui mempunyai lokasi ganjil genap.

Joko mengatakan, banyak kendaraan yang memilih untuk tidak melewati jalur itu, kemudian beralih ke jalur pinggiran.

Seperti Pasar Minggu dan Pancoran sehingga menyebabkan kepadatan kendaraan.

"Tapi kalau kemarin sore saya survei pukul 16.30 WIB saya cek kepadatan itu dari Panglima Polim sampai ke Fatmawati itu juga cukup padat," ujarnya.

"Sama juga yang jalur tengah itu dari Kantor Walikota Jakarta Selatan sampai arah Trakindo itu juga padat juga," lanjut Joko.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya bakal menambah anggota di titik-titik kepadatan kendaraan guna mengantisipasi kepadatan total.

Seperti di Jalan Pattimura, Kebayoran Baru hingga di Jalan Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Titik-titik kepadatan baru itu akan kami tempatkan personel di sana," kata Joko.

Tunggu Infrastruktur, Polda Metro Belum Tambah Ruas Jalan Ganjil Genap

Ditlantas Polda Metro Jaya belum berencana menambah ganjil genap (Gage) di ruas jalan Jakarta.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan sampai saat ini Gage masih berada di 13 ruas.

"Saat ini kami dengan Dishub belum akan menambah kawasan gage menjadi 25 sebagaimana Peraturan Gubernur. Sementara ini kita tetap di 13 kawasan," kata Sambodo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (5/4/2022).

Sebab kata Sambodo, butuh persiapan matang dalam menambah ruas Gage menjadi 25 ruas.

Misalnya, Ditlantas Polda Metro Jaya harus menambah anggota untuk mengawasi selain menambah rambu lalu lintas.

"Karena tidak semua kawasan ada ETLE dan anggota saya sudah di tempatkan di kawasan yang ada," jelas Sambodo.

Maka kata Sambodo, pihaknya masih menunggu infrastruktur dalam perluasan Gage.

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, Dinas Perhubungan (Dishub) setempat akan mempelajari kemungkinan soal kebijakan pembatasan kendaraan Gage diperluas.

Wacana itu muncul seiring semakin macetnya Jakarta saat pandemi mulai melandai.

"Nanti Dishub akan mempelajari lagi dan pada waktunya akan diumumkan, sejauh mana kebijakan ganjil genap akan diperluas," ujar Riza, di Balai Kota Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Diketahui, ganjil genap di 13 ruas jalan berlaku setiap Senin-Jumat pada pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.

Artinya, ganjil genap tidak berlaku pada akhir pekan dan hari libur nasional.

13 titik jalan yang diberlakukan sistem ganjil genap:

1. Jalan Sudirman
2. Jalan MH Thamrin
3. Jalan Rasuna Said
4. Jalan Fatmawati
5. Jalan Panglima Polim
6. Jalan Sisingamangaraja
7. Jalan MT Haryono
8. Jalan Gatot Subroto
9. Jalan S Parman
10. Jalan Panjaitan
11. Jalan Gunung Sahari
12. Jalan Tomang Raya
13. Jalan Ahmad Yani.   

(tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved