Tedy Rusmawan Minta Harga Sembako Terkendali Selama Ramadan Sampai Idul Fitri

Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan meminta Pemkot Bandung agar menjamin ketersediaan dan harga bahan pokok selama Ramadan sampai Idul Fitri

Penulis: Tiah SM | Editor: Siti Fatimah
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan dan Pemkot Bandung monitoring harga dan ketersediaan bahan pokok jelang Ramadan di Pasar Sederhana. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan meminta Pemkot Bandung agar menjamin ketersediaan dan harga bahan pokok selama Ramadan sampai Idul Fitri.

"Dinas terkait  agar memantau stok dan harga bahan pokok setiap harinya  sehingga jika ada potensi kenaikan harga bisa dikendalikan," ujar Tedy di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (31/03).

Menurut Tedy, jika Pemkot gelar operasi pasar setiap saat di seluruh kecamatan bisa mendeteksi potensi-potensi kenaikan harga dan spekulan-spekulan yang melakukan peninbunan. Jadi jangan seminggu sekali, minimal dua kali atau tiga kali dalam seminggu.

"Kalau bisa disebar, jangan bentuknya seremonial justru harus lebih subtansi agar harga di lapangan di pasar-pasar terkendali, jumlahnya terjaga, " ujar Tedy.

Tedy mengatakan, jelang Ramadan tahun ini yang bermasalah adalah minyak goreng curah, selain stok terbatas harga cukup mahal melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Pemerintah harus aktif dan serius melaksanakan operasi pasar untuk menstabilkan harga.

Bahkan, pengalaman tahun lalu menjelang Ramadan harusnya bisa dijadikan acuan untuk memprediksi kapan harga mengalami kenaikan karena ini merupakan aktivitas rutin.

Sehingga dari pengalaman ini, kenaikan harga bisa terdeteksi dan bisa dikendalikan.

Tedy juga minta Pemkot agar memberikan edukasi kepada pedagang untuk menjaga kualitas dagangan tetap segar dan sehat.

Menurut Tedy masih banyak pedagang ikan basah tidak tahu menjaga suhu udara agar ikan awet dan segar.

Tedy bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dan Disdagin Kota Bandung  monitoring harga dan stok bahan pokok jelang Ramadan. 1443 Hijriah ke Pasar Sederhana Jalan Jurang Bandung.

Tedy mengatakan secara umum stok bahan pokok cukup tersedia.

Namun salah satu bahan pokok yang tidak aman yaitu minyak goreng curah. Di pedagang, harga minyak curah di angka Rp25.000 per kilogram.

"Hampir sama dengan harga kemasan. Kita ingin memberikan dorongan ke pemerintah pusat ternyata distribusi minyak curah ini sangat terbatas mendekati kosong," katanya.

Menurut Tedy minyak curah kenaikan signifikan dan paling menjadi catatan karena minyak goreng curah  harganya sama dengan minyak goreng kemasan, padahal seharusnya minyak curah Rp 14.000 per liter dan Rp15.500 per kg.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved