Korban Investasi Lapor Polisi

Tak Cuma Indra Kenz & Doni Salmanan, Investasi Bodong Juga Terjadi di Garut, Para Korban Rugi Rp 3 M

Bukan hanya seorang, ada banyak pelapor investasi bodong yang datang ke Polres Garut.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Korban dugaan investasi bodong di Garut saat melapor ke Polres Garut, Rabu (30/3/2022) malam.  

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT- Tak cuma Indra Kenz dan Doni Salmanan, di Garut seorang perempuan diduga juga menjadi pelaku kasus investasi bodong.

Seorang perempuan berinisial P (30) dilaporkan ke Polres Garut karena kasus investasi bodong, Rabu (30/3/2022).

Bukan hanya seorang, ada banyak pelapor investasi bodong yang datang ke Polres Garut.

Total, ada lebih dari 100 orang yang diduga menjadi korban investasi bodong itu. Mereka mengalami kerugian sekitar Rp 3 hingga Rp 4 miliar.

Kerugian setiap korban beragam mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 250 juta.

Hingga Rabu malam, korban dugaan investasi bodong terus berdatangan ke Polres Garut untuk melapor.

Laporan tersebut dilakukan atas dugaan penipuan dengan modus investasi bodong.

"Korban melapor dari Rabu sore, hingga rabu malam ini korban terus berdatangan ke Polres Garut untuk melapor," kuasa hukum korban, Sony Sonjaya saat diwawancarai Tribunjabar.id Rabu malam di Polres Garut.

Ia menuturkan korban melapor karena dalam beberapa minggu ini, terduga pelaku tidak memenuhi keuntungan yang dijanjikan.

P menjanjikan keuntungan  mulai dari 15 persen hingga 20 persen dari total uang investasi yang diberikan oleh korban.

"Terduga pelaku menjanjikan keuntungan uang investasi tersebut dan mengolah ke usaha kuliner dan salon kecantikan," ucap Sony.

Sony menjelaskan para korban sempat akan mendatangi terduga pelaku karena kesal uang persenan tersebut tak kunjung diberikan.

Namun hal itu berhasil diredam, kemudian para korban memutuskan langsung lapor.

"Wajar jika para korban marah, tapi alhamdulillah tidak sampai main hakim sendiri," ujarnya.

Pantauan Tribunjabar.id di Polres Garut, saat ini para korban sedang antre dalam memberikan laporan di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved