SIDANG Kasus Tabrak Lari Nagreg: Handi Saputra Masih Bernafas saat Dibuang ke Sungai oleh Oknum TNI

Handi Saputra, korban kasus tabrak lari di Nagreg Kabupaten Bandung bisa diselamatkan nyawanya jika tidak dibuang ke Sungai Serayu oleh tiga oknum TNI

Editor: Mega Nugraha
Istimewa
Ahli forensik, dokter Muhamad Zaenuri Syamsu Hidayat 

TRIBUNJABAR.ID- Handi Saputra, korban kasus tabrak lari di Nagreg Kabupaten Bandung bisa diselamatkan nyawanya jika tidak dibuang ke Sungai Serayu oleh tiga oknum TNI.

Hal itu dikatakan ahli forensik, dokter Muhamad Zaenuri Syamsu Hidayat yang melakukan otopsi pada jenaza Handi Saputra.

Ia menyebut bahwa Handi Saputra meninggal bukan karena luka bekas tabrakan di peristiwa tabrak lari, melainkan karena tenggelam dalam keadaan tidak sadar.

Salah satu indikatornyaa, ditemukan benda-benda air semacam lumpur atau pasir halus di saluran nafas Handi Saputra.

dr Muhamad Zaenuri Syamsu Hidayat dihadirkan sebagai saksi ahli di persidangan kasus tabrak lari di Nagreg di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Kamis (31/3/2022).

"Masih bernapas (ketika dibuang ke sungai)," jawab Zaenuri ketika ditanya Ketua Majelis Hakim Brigjen TNI Faridah Faisal.

Zaenuri menyebut ada tiga kondisi jenazah saat ditemukan tenggelam. Pertama, sadar masuk dalam air kemudian meninggal.

Pada kondisi itu, akan ada air atau benda yang biasa di air dpada paru-paru dan lambung korban.

Itu karena refleks manusia ketika sadar akan berusaha menyingkirkan benda-benda tersebut.

Selain itu, tangan korban dalam posisi mengepal karena berusaha meraih sesuatu untuk bertahan.

Lalu kondisi kedua, tidak sadar masuk dalam air kemudian tewas. Di kondisi itu, benda di air ada pada paru-paru namun tidak akan ditemukan air di lambung.

Hal itu karena menelan adalah mekanisme organ yang biasa dilakukan ketika sadar. Ketiga, saat sudah meninggal kemudian masuk air.

Di kondisi itu, tidak akan ditemukan air atau benda-benda lain di paru-paru dan lambung korban.

"Ketika orang sudah meninggal, masuk ke dalam air, dia tidak bernapas, dia tidak menelan, sehingga paru-paru dan lambungnya kering," kata Zaenuri.

Jenazah Handi sebelumnya ditemukan di tepi Sungai Serayu di Banyumas dekat dengan area penambangan pasir.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved