Investasi Bodong Garut Diduga Terafiliasi ke Indra Kenz & Doni Salmanan, Macet Saat Mereka Ditangkap
Korban menduga ada koneksi aliran dana yang terhubung ke dua afilliator tersebut, ia meminta pihak aparat penegak hukum menelusuri kasus itu.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Puluhan korban investasi bodong di Garut berbondong-bondong datangi Polres Garut.
Mereka melaporkan seorang perempuan berinisial P (28) atas dugaan penipuan dengan modus investasi bodong.
Kuasa hukum korban, Sony Sonjaya mengatakan, para korban melapor ke Polres Garut sejak Rabu sore, hari ini pun, menurutnya, beberapa korban masih ada yang akan datang melapor.
Ia menyebut kasus itu mencuat ke publik saat affiliator Indra Kenz dan Doni Salmanan ditangkap polisi.
Baca juga: Curhat Istri Doni Salmanan, Dinan Fajrina, Tetap Tegar Suami Jadi Tahanan, Kini Getol Cari Uang
"Semenjak Indra Kenz sama Doni Salaman ketangkep, nah transaksi para korban ini tidak berjalan," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Kamis (31/3/2022).
Ia menduga ada koneksi aliran dana yang terhubung ke dua afilliator tersebut, ia meminta pihak aparat penegak hukum menelusuri kasus itu.
Sony menuturkan, bisa saja terduga pelaku ini mengalirkan dana investasi membernya ke orang lain yang ujungnya ada di affiliator trading.
"Ada dugaan kemungkinan dari pihak klien kami ini menyetor dana ke investor pertama,kedua, seterusnya ada dugaan mengalir dana tersebut (ke affiliator)," ungkapnya.
Kerugian para korban investasi tersebut beragam, mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 250 juta.
Terduga pelaku menjanjikan keuntungan beragam mulai dari 15 persen hingga 20 persen dari total uang investasi yang diberikan oleh korban.
Salah satu korban berinisial NI (33) mengatakan korban investasi bodong itu terdiri dari para kaum muda hingga orang tua.
Korban menyerahkan uang yang jumlahnya beragam sesuai paket yang ditawarkan oleh terduga pelaku P.
Baca juga: Tak Cuma Indra Kenz & Doni Salmanan, Investasi Bodong Juga Terjadi di Garut, Para Korban Rugi Rp 3 M
"Kalo saya ruginya sekitar 40 juta, saya baru gabung kemarin Februari dapat keuntungan sekali, setelah itu kolaps seperti ini," ujarnya kepada Tribunjabar.id Rabu malam.
P menurutnya kerap menawarkan investasi kepada langganan usahanya.
Diketahui P memiliki sebuah salon kecantikan di kawasan Nusa Indah, Tarogong Kidul.
"Saya awalnya cuma mau perawatan aja, tapi malah diajak investasi, tergiur karena keuntungannya lumayan ya," ucapnya.(*)