Pasokan Listrik Satu Desa di Rancakalong Sumedang Terputus, Butuh Waktu untuk Nyala Lagi

Pasokan listrik untuk penduduk satu desa di Rancakalong terputus imbas dari pohon beringin tumbang di depan Terminal Rancakalong, Sumedang. 

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik yang terputus imbas dari pohon beringin tumbang di depan Terminal Rancakalong, Sumedang, Senin (28/3/2022). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pasokan listrik untuk penduduk satu desa di Rancakalong terputus imbas dari pohon beringin tumbang di depan Terminal Rancakalong, Sumedang

Pohon yang tumbang pada Senin (28/3/2022) itu menyeret kabel listrik yang melintang di dekatnya. 

Kabel yang tertarik oleh bobot beringin tumbang itu membuat tiang di kedua ujung kabel tertarik dan patah. 

Satu tiang patah nyaris di ke dekat pasak, dan menimpa genting rumah warga. 

Hassan Albanna, Manajer PLN Tanjungsari, mengatakan, arus listrik dimatikan karena pihaknya harus melakukan perbaikan. 

"Dampaknya di Desa Pamekaran padam listrik. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Hasan di lokasi tiang listrik patah. 

Dia mengatakan perbaikan akan dilakukan secepat mungkin.

Namun, dia masih menunggu tim yang datang membawa peralatan perbaikan. 

Menurutnya, jika kondisi cuaca cerah, perbaikan akan lebih cepat selesai dibandingkan jika perbaikan dilakukan saat hujan.

"Mungkin dalam waktu empat jam sudah selesai," katanya. 

Dia mengatakan, PLN telah berkoordinasi dengan polisi, TNI, bahkan pemerintah desa untuk hal-hal antisipatif selanjutnya. 

"Kami koordinasi dan sosialisasi terus kepada masyarakat untuk hal-hal seperti bencana yang tidak diinginkan yang dapat menggangu pasokan listrik," katanya. 

Beringin dengan tinggi sekitar 20 meter tumbang menutup akses jalan Sumedang-Subang, Senin (28/3).

Pohon yang tumbang menutup seluruh badan jalan. 

Di lokasi kejadian, proses evakuasi masih berlangsung.

Aparat gabungan TNI dan polisi dibantu warga setempat bergerak cepat memotongi ranting dan dahan-dahan pohon yang mampu dipotong dengan golok. 

Sisanya bagian yang besar dipotong menggunakan gergaji mesin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved