Gubernur Anies Baswedan akan Bangun Pabrik Minyak Goreng, Gandeng PT di Pemerintahan Ridwan Kamil

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki terobosan membangun pabrik minyak goreng. Pemprov DKI Jakarta gandeng perusahaan di Jawa Barat.

Editor: Kisdiantoro
Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Warga saat mengantre membeli minyak goreng murah dalam operasi pasar di Pasar Karangampel Indramayu, Kamis (17/2/2022). 

Dirut BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, penjajakan dengan PT Agro Jabar dan PT Agro Jateng kini tengah dilakukan guna mewujudkan hal itu.

Baca juga: Minyak Goreng Bikin Pusing, Polda Jabar Sampai Bentuk Tim untuk Awasi Pendistribusiannya

Lantaran masih dalam tahap penjajakan, sampai saat ini belum ada keputusan mengenai lokasi pembangunan pabrik tersebut.

"Kami belum putuskan di mana rencananya (bangun pabrik minyak goreng) karena baru melakukan pembicaraan awal minggu lalu," ucapnya di gedung DPRD DKI, Rabu (23/3/2022).

Anak buah Gubernur Anies Baswedan ini menyebut, lokasi pabrik nantinya baru dibicarakan dalam diskusi lanjutan yang akan digelar dalam waktu dekat.

"Idealnya dekat pelabuhan, entah itu di Marunda atau di Surabaya atau mungkin di Kendal," ujarnya.

Pamrihadi menjelaskan, pembuatan pabrik minyak goreng ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Ia pun mencontohkan, saat ini DKI berhasil mewujudkan ketahanan pangan untuk komoditas beras meski hampir di seluruh wilayah ibu kota tidak ada sawah.

"Beras ini kita mulai mandiri, kenapa? DKI tidak punya sawah, tapi food station saat ini bisa memiliki cadangan stok yang cukup," tuturnya.

Terkait pemilihan PT Agro Jabar dan PT Agro Jateng, ia menuturkan, pihaknya melihat dari sektor hilir.

Sebab, Jawa Barat dan Jawa Tengah punya daya serap yang relatif sama dengan DKI Jakarta bila dilihat dari jumlah penduduknya.

DKI tercatat memiliki penduduk sekitar 10 juta jiwa, Jawa Barat 35 juta jiwa, dan Jawa Tengah 30 juta jiwa.

Baca juga: Antre Minyak Goreng di Ciracas, Emak-emak Protes Gegara Kena PHP: Ga Bisa Gitu, Kami Sudah Antre

"Poinnya adalah ketika kita memproduksi, market atau pasarnya ada apa enggak. Sekarang pasadena kan sudah digenggam nih, tinggal gimana kita memproduksinya," kata Pamrihadi.

Sebagai informasi, harga minyak goreng yang terus melambung tinggi menyebabkan emak-emak menjerit.

Pemerintah pusat sempat mengatur harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Rp14.000.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved