AS dan Sekutu akan Keluarkan Rusia dari G-20, Bagaimana Sikap Indonesia yang Saat Ini Pimpin G-20?

Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G-20 gara-gara invasinya ke Ukraina.

Editor: Hermawan Aksan
East2West
Konvoi kendaraan militer Rusia memasuki wilayah Ukraina. 

TRIBUNJABAR.ID – Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G-20 gara-gara invasinya ke Ukraina.

Rencana itu dikatakan oleh sejumlah sumber yang terlibat dalam diskusi "pemecatan" Rusia dari keanggotaan G-20 kepada Reuters.

Akan tetapi, setiap usulan untuk mengeluarkan Rusia kemungkinan akan secara langsung diveto oleh sejumlah negara dalam G-20 seperti Cina, India, dan Arab Saudi.

Sejauh ini, Rusia telah menghadapi serangkaian sanksi internasional yang dipimpin oleh Barat yang bertujuan untuk mengucilkannya dari perekonomian global.

Salah satu sanksi tersebut secara khusus menutupnya dari sistem bank global SWIFT dan membatasi transaksi oleh bank sentralnya.

“Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G-20,” kata sumber senior dari kelompok G7.

“Jika Rusia tetap menjadi anggota (G-20), itu akan menjadi organisasi yang kurang berguna,” kata sumber tersebut sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (23/3/2022).

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menanggapi pertanyaan apakah Presiden AS Joe Biden akan bergerak untuk mendorong Rusia keluar dari G-20 ketika dia bertemu dengan pemimpin NATO.

“Kami percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa untuk Rusia di lembaga-lembaga internasional dan dalam komunitas internasional,” ujar Sullivan.

Sullivan menuturkan, AS berencana untuk berkonsultasi dengan sekutunya sebelum pernyataan lain dibuat.

Seorang sumber dari Uni Eropa secara terpisah mengonfirmasi diskusi tentang status Rusia pada pertemuan G-20 mendatang, yang presidensinya saat ini dipegang Indonesia.

“Sudah sangat jelas bagi Indonesia bahwa kehadiran Rusia pada pertemuan tingkat menteri yang akan datang akan sangat bermasalah bagi negara-negara Eropa,” kata sumber tersebut.

Dia menambahkan bahwa tidak ada proses yang jelas untuk mengucilkan suatu negara.

Pada Selasa (22/3/2022), Polandia menyarankan kepada pejabat perdagangan AS untuk menggantikan Rusia dalam kelompok G-20 dan bahwa saran tersebut telah menerima "tanggapan positif."

Juru Bicara Kementerain Perdagangan AS bertutur, telah digelar “pertemuan yang baik” antara Menteri Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Polandia Piotr Nowak dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved