Polisi Sita 1 Ton Sabu Sabu

Wanita Pembalap Sepeda Diduga Terlibat Kasus Sabu-sabu, Ibunya Kaget dan Menduga Ada yang Menjebak

NS atlet balap sepeda yang ditangkap Ditserse Narkoba Polda Jabar karena diduga terlibat dalam penyelundupan sabu-sabu, ibunya berharap terbebas dari

Penulis: Padna | Editor: Darajat Arianto
Istimewa
Narkoba jenis sabu seberat satu ton diamankan Subdit 1 Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jabar, di pantai Pangandaran, Rabu (16/3/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN  – NS (26) atlet balap sepeda yang ditangkap direktorat reserse Narkoba Polda Jabar karena diduga terlibat dalam penyelundupan narkoba sejenis sabu-sabu, ibunya berharap terbebas dari jeratan hukum.

NS merupakan satu di antara 5 diduga pelaku yang menyelundupkan narkoba sejenis sabu-sabu seberat 1 ton.

NS ini, merupakan putri NK (46) dan putra pertama dari empat bersaudara.

Setelah berhenti menjadi atlet balap sepeda, NS menekuni olahraga petanque.

Dan sembari menunggu Porda Jabar, NS sempat mencari pekerjaan di Pangandaran.

Tapi, karena NS bisa mengemudikan mobil, semenjak pamannya (DH) meminjamkan mobil, NS ikut bersama pamannya untuk menjadi supir.

NS, merupakan satu keluarga dekat DH (40)

NK selaku ibunya menduga, anaknya terbawa kasus narkoba karena ada jebakan dari orang luar.

Anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat mengamankan sabu-sabu di Pangandaran, Rabu (16/3/2022). (Ist)
Anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat mengamankan sabu-sabu di Pangandaran, Rabu (16/3/2022). (Ist) ()

"Anak saya masih polos, gak tahu apa-apa, dia sering pergi sama pamannya, karena pamannya gak bisa nyetir mobil. Anak saya bisa mengemudikan mobil, dan dari sini (rumahnya) kemarin (17/3/2022) jam setengah 12 pergi ke pamannya DH," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di rumahnya, Jum'at (18/3/2022) siang.

Baca juga: Mantan Kepala Dusun yang Diduga Terlibat Penyelundupan Sabu-sabu, Sosoknya Dikenal Baik dan Sopan

"Jadi, dia (NS) yang nyetir mobil mau kemana-mana juga. Seperti minta diantar ke Tasik, ya diantar gitu," Kata NK.

Menurut ibunya, NS menjadi pembalap sepeda sudah lama dan sempat dikontrak di Tasik.

"Terus berhenti, karena sepi mungkin Pandemi Covid. Setelah berhenti, dia pindah menekuni olahraga petanque tapi karena pordanya diundur, belum mulai dia jadi supir mobil yang dipinjamkan pamannya (DH), karena pamannya gak bisa ngemudikan," katanya.

"Kalau mobilnya, gak tahu dari mana mamanya," ucap NK.

NS memang lama di Tasik, tapi sering bolak-balik ke sini (rumahnya di Pangandaran).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved