Dapat Pujian Menteri Luhut, Kolam Retensi Andir Akan Dilengkapi Taman, Ruang Publik, dan Panel Surya

Kolam retensi itu selain berfungsi sebagai area tengkapan air, juga menjadi area terbuka untuk publik.

Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Rancangan Kolam Retensi Andir di kawasan Baleendah 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memuji kreativitas dan inovasi yang diterapkan dalam progres program Citarum Harum dan penanganan banjir di Sungai Citarum

Pujian tersebut diungkapkan Luhut saat bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) milik Perumda Tirta Wening Kota Bandung di Desa Cikoneng, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (15/3/2022).

Luhut menyampaikan pujian itu dua kali dalam kesempatan tersebut. Pertama, yakni saat menanggapi paparan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang Kolam Retensi Andir di kawasan Baleendah, dan yang kedua ketika menanggapi usulan Ridwan Kamil tentang kemungkinan dibuat panel surya di lokasi IPAL Bojongsoang.

Baca juga: Cimahi Bangun Kolam Retensi Atasi Banjir di Perbatasan, Oded: Kota Bandung Bantu Alat Saja

"Nah, itu tuh, kerennya Gubernur kalian. Idenya seketika muncul dalam sekejap," kata Luhut.

Pujian yang lain diungkapkan ketika Luhut memperhatikan paparan tentang penataan Kolam Retensi Andir, kolam retensi itu selain berfungsi sebagai area tengkapan air, juga menjadi area terbuka untuk publik.

Di sekitar Kolam Retensi Andir dibangun taman dan lokasi aktivitas masyarakat. Mendengar paparan itu, Luhut langsung menimpali.

"Wah, ini saya tahu pasti idenya Kang Emil, nih. Kalau sudah ada ruang publik kayak gini, ini Kang Emil yang punya ide," ujar Luhut, dan dibenarkan oleh pihak Kementerian PUPR, bahwa ruang publik itu atas usulan Gubernur Jawa Barat.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan juga meninjau IPAL Bojongsoang, sekaligus melihat progres penanganan banjir Sungai Citarum, juga terkait rencana bantuan dari Jerman untuk membiayai sebagian penggunaan teknologi IPAL Bojongsoang.

Hadir dalam kesempatan itu selain Gubernur dan anggota Forkopimda Jabar, perwakilan Kedubes Jerman untuk Indonesia, juga Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan Bupati Bandung Dadang Supriatna.

"Apapun yang kita buat di sini harus bisa dirasakan manfaatnya, bukan hanya oleh masyarakat Kota dan Kabupaten Bandung, melainkan juga untuk kawasan Bandung Raya," katanya.

Baca juga: Atasi Banjir di Cimindi dan Sekitarnya, Pemkot Cimahi Bangun Kolam Retensi, Dibatu Pemkot Bandung

Sebelumnya menurut Ridwan Kamil, kehadiran IPAL itu memberikan kebermanfaatan tidak hanya bagi warga Kota Bandung, melainkan terasa dampak baiknya kepada warga yang tinggal di wilayah cekungan Bandung.

IPAL tersebut dinilai sebagai bagian dari program Citarum Harum. Hal ini sesuai Perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

"Walau asetnya milik Kota Bandung, kebermanfaatan itu tidak hanya untuk Kota Bandung. Ini kan wilayahnya kabupaten, maka nanti lokasi ini koordinasi gubernur harus memberi manfaat bagi lima wilayah di Cekungan Bandung," ungkap pria yang kerap disapa kang Emil ini.

Lima wilayah yang dimaksud Kang Emil adalah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved