Rusia Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Ukraina, 9 Orang Meninggal, 57 Orang Luka-luka
Dikutip dari CNA, gubernur regional Maksym Kozytskyy, mengatakan pesawat Rusia menembakkan sekitar 30 roket ke pangkalan militer Ukraina itu
TRIBUNJABAR.ID- Rusia melancarkan serangan udara ke sebuah pangkalan militer besar Ukraina di dekat perbatasan Polandia pada Minggu (13/3/2022).
Pihak berwenang Ukraina mengatakan sedikitnya sembilan orang meninggal dunia dan 57 luka-luka akibat serangan udara.
Fasilitas pelatihan militer yang terbesar di bagian barat Ukraina itu terletak kurang dari 25 km dari perbatasan Polandia.
Secara tradisional, pangkalan militer tersebut merupakan tempat latihan bersama dengan NATO,
Karena itu, seorang perwakilan Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan kepada Reuters, kementerian masih berusaha untuk memastikan apakah ada instruktur asing di fasilitas tersebut saat serangan.
Baca juga: Beri Tumpangan Bagi Pengungsi Ukraina, Warga Inggris Akan Dapat Bayaran dari Pemerintah
Kremlin belum memberikan keterangan soal serangan rudal yang begitu dekat dengan perbatasan dengan NATO.
Dikutip dari CNA, gubernur regional Maksym Kozytskyy, mengatakan pesawat Rusia menembakkan sekitar 30 roket ke fasilitas itu.
Dia menambahkan bahwa beberapa roket telah dicegat sebelum mengenai pangkalan militer.
Seorang saksi mata Reuters melihat 19 ambulans dengan sirene bergerak dari arah pangkalan setelah serangan dan asap hitam membubung dari daerah tersebut.
Fasilitas seluas 360 km persegi adalah salah satu yang terbesar di Ukraina di bagian barat negara itu.
"Polandia mengutuk setiap elemen agresi terhadap Ukraina, termasuk penembakan pangkalan Yavoriv," kata juru bicara kementerian luar negeri Polandia dalam sebuah pesan yang dikirim ke Reuters.
Wali Kota kota lain di Ukraina barat, Ivano-Frankivsk, mengatakan pasukan Rusia juga terus menyerang bandaranya, tanpa ada laporan awal mengenai korban.
Baca juga: Presiden Volodymyr Zelensky: Tentara Ukraina yang Tewas 1.300, Rusia 12.000, tapi Saya Tidak Bahagia
Serangan Lainnya
Di Ukraina timur, pasukan Rusia berusaha mengepung pasukan Ukraina saat mereka bergerak maju dari Kharkiv di utara dan Mariupol di selatan, kata Kementerian Pertahanan Inggris, Minggu.
"Pasukan Rusia yang bergerak maju dari Krimea berusaha untuk menghindari Mykolaiv saat mereka melihat ke barat menuju Odessa," kata kementerian itu dalam pembaruan intelijen yang diposting di Twitter.
Sirene serangan udara kembali membangunkan penduduk di Kyiv pada Minggu pagi, beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan pasukan Rusia.
Isi peringatan itu adalah Ukraina menghadapi pertempuran sampai mati jika Rusi mencoba menduduki ibu kota.
"Jika itu tujuan mereka, biarkan mereka masuk, tapi mereka harus hidup di tanah ini sendiri," kata Zelenskyy pada Sabtu.
Baca juga: Presiden Ukraina Didesak PM Israel untuk Menyerah kepada Vladimir Putin, Begini Komentar Zelensky
Penembakan Rusia telah menjebak ribuan orang di kota-kota yang terkepung. Sekitar 2,5 juta orang Ukraina melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Ukraina menuduh pasukan Rusia pada hari Sabtu membunuh tujuh warga sipil dalam serangan terhadap wanita dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari pertempuran di dekat Kyiv.
Badan intelijen Ukraina mengatakan tujuh orang, termasuk satu anak, tewas saat mereka melarikan diri dari desa Peremoha.
Moskow membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Rusia menyalahkan Ukraina karena gagal mengevakuasi warga sipil dari kota-kota yang dikepung. Tuduhan itu ditolak keras oleh Ukraina dan sekutu Baratnya.
Sementara itu, Prancis mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menunjukkan kesiapan untuk berdamai.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 9 Orang Tewas hingga 57 Terluka akibat Serangan Rusia di Pangkalan Militer Ukraina
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/konvoi-kendaraan-militer-rusia.jpg)