Kisah Kakek di Lebak Banten Selamatkan Diri dari Terjangan Banjir, Paksakan Diri Panjat Pohon
Ketika itu, menurutnya, banjir terjadi pagi hari. Genangan air langsung memenuhi lahan perkebunan dalam hitungan detik.
TRIBUNJABAR.ID, SERANG - Banjir yang melanda Kota Serang, Banten, menyisakan berbagai cerita dari para korban.
Salah satunya, Juhaemi (63). Juhaemi bercerita, perkebunan miliknya di Kampung Kenari, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, dilanda banjir, Selasa (1/3/2022) lalu.
Untuk menyelamatkan diri, Juhaemi terpaksa memanjat pohon menghindari banjir.
Ketika itu, menurutnya, banjir terjadi pagi hari.
Baca juga: Banjir Merendam Dermaga dan Lapak Sayur di Pasar Palabuhanratu Sukabumi, Videonya Viral
Genangan air langsung memenuhi lahan perkebunan dalam hitungan detik.
“Banjir mulai terjadi sekitar pukul 09.00,” katanya kepada TribunBanten.com di Masjid Agung Kesultanan Kenari, Kota Serang, Senin (7/3/2022).
Menurut Juhaemi, banjir terjadi karena Sungai Cibanten yang meluap setelah hujan deras pada malam sebelumnya.
Makam kesultanan pun tergenang air.
“Warga banyak yang mengungsi ke rumah saudaranya, ada yang di Cilegon dan Kabupaten Serang,” ucapnya.
Dia memperkirakan ketinggian air saat banjir mencapai 1,5 meter.
Sebagian warga ada yang mengungsi di Masjid Agung Kesultanan Kenari yang juga dijadikan posko.
Hingga Senin hari ini, ketinggian banjir sudah mulai surut.
Masih terlihat sejumlah warga yang bergotong royong membersihkan sisa-sisa banjir.
Baca juga: Kesal Jalan Raya Kerap Banjir, Warga Ujunggenteng Sukabumi Protes, Tabur Ikan Puluhan Kilo di Jalan
Selain itu, Masjid Kenari juga masih dijadikan posko tempat bantuan bagi warga yang terdampak banjir.
Masjid Agung Kesultanan Kenari adalah satu di antara yang tertua di Banten.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/banjir-melanda-dermaga-palabuhanratu-dan-lapak-sayuran-di.jpg)