Peternak Sapi Asal Lembang Bongkar Penyebab Harga Daging Sapi Mahal di Pasar, Ternyata Karena Ini

Peternak sapi asal Lembang, Ana Gugum mengatakan, penyebab utama harga daging sapi mahal di pasar-pasar karena saat ini stok sapi lokal dan impor

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Peternak sapi asal Lembang, KBB, Ana Gugum menunjukkan sapi peliharaannya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Harga daging sapi di pasar tradisional Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini mulai merangkak naik, bahkan harganya sudah menyentuh Rp 130 ribu dari asalnya Rp 120 per kilogram.

Peternak sapi asal Lembang, Ana Gugum (40) mengatakan, penyebab utama harga daging sapi itu mahal di pasar karena untuk saat ini stok sapi lokal maupun sapi impor sudah mulai berkurang.

"Jadi pasokan ke peternak itu juga sekarang menurun, dan susah cari barangnya," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (4/3/2022).

Selain itu, kata Ana, mahalnya harga daging sapi di pasar tradisional tersebut karena harga sapi juga saat ini mahal akibat biaya pemeliharaan dan pakan yang juga harganya mahal.

Ana mengatakan, dalam sehari dia harus mengeluarkan Rp 45 ribu untuk pakan sapi bobot 500 kilogram, sehingga kondisi seperti ini sangat memberatkan peternak.

"Sedangkan saya sekarang ada 150 ekor, ya tinggal dihitung saja berapa biayanya pakan dalam sehari," kata Ana.

Untuk saat ini, Ana juga sudah kelimpungan untuk mencari barang di tengah permintaan yang tak turun, bahkan harga sapi sendiri sudah tinggi sejak ia membeli bibit sapi dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

"Kondisi seperti ini dibilang untung buat pedagang juga enggak, karena misalnya harga Rp 100 juta itu bisa dapat 5 ekor bibit sapi, sekarang hanya bisa 3 ekor," ucapnya.

Ana memprediksi harga daging sapi akan terus melonjak jika pemerintah tidak segera mencari solusinya.

Apalagi dalam beberapa pekan akan mulai masuk ke bulan Ramadan.

"Kalau begini terus kemungkinan harganya bisa sampai Rp 170 ribu per kilogram di pasar. Karena kan dari pemotongan juga sudah naik harganya," ucap Ana. 

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik di Pasar Induk Guntur Garut, Begini Pengaruhnya pada Tingkat Jual Beli

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB, Ricky Riyadi mengatakan, kenaikan harga daging sapi itu biasanya terjadi karena pasokan dari pemasok maupun tempat pemotongan hewan tersendat hingga menyebabkan pasokan ke setiap pedagang pun menjadi berkurang.

"Kalau harga naik kan biasanya distribusinya tersendat, apalagi sebentar lagi sudah mendekati bulan Ramadan. Tapi kalau sekarang kenaikannya masih wajar, kecuali kalau sudah Rp 140 ribu hingga Rp 160 ribu per kilogram," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved