Gempa 5,2 Skala Magnitudo Guncang Pameungpeuk, Getaran Gempa Terasa sampai Pangandaran

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan Skala Magnitudo 5,2. 

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
shutterstock
Ilustrasi Gempa.Wilayah Samudera Indonesia di Selatan Jawa Barat diguncang gempa tektonik, Selasa 1 Maret 2022 pukul 22.12.26 WIB. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wilayah Samudera Indonesia di Selatan Jawa Barat diguncang gempa tektonik, Selasa 1 Maret 2022 pukul 22:12:26 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan Skala Magnitudo 5,2. 

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,48° LS ; 107,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 76 kilometer arah Selatan Pameungpeuk di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada kedalaman 30 kilometer.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault," katanya melalui siaran tertulis.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Bayongbong, Garut, Pasirwangi, Karangpawitan, Singajaya, Bungbulang, Pangalengan, Cikajang, Cisurupan, Pakenjeng, Banyuresmi, Tasikmalaya, Pangandaran, Cipatujah, Pamengpeuk, dan Cipamingkis, dengan III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). 

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Hingga pukul 22.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved