Kebakaran Pesantren di Karawang

Tangis Ibu Moreno saat Peluk Peti Mati Anaknya yang Jadi Korban Kebakaran, Ceritakan Impian Korban

Saat kejadian kebakaran, keluarga langsung mencari tahu keadaan Moreno ke pesantren. Namun nahas, Moreno menjadi salah satu korban meninggal.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Cikwan Suwandi
Rizki (28) terus memeluk peti mati Moreno Aditya (10), korban kebakaran Pesantren Miftahul Khoirot Karawang, sambil menangis. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Rizki (28) terus memeluk peti mati sambil menangis.

Seperti tidak percaya, ia terus menangisi Moreno Aditya (10), jenazah anak pertamanya, yang terbujur kaku di dalam peti mati.

Rizki merupakan ibu dari Moreno Aditya, seorang santri yang menjadi satu dari delapan korban meninggal dalam kebakaran asrama santri Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Kebakaran Pesantren di Karawang Tewaskan 8 Santri, Korban Terjebak karena Pintu Asrama Tertutup Api

Sejak lulus Paud, Moreno sudah menjadi santri di Pesantren Miftahul Khoirot. Ia memang berkeinginan untuk menjadi santri.

Perwakilan keluarga, Nakim (54) mengatakan, Moreno memang anak yang periang. Ia adalah anak prihatin dan baik.

Orang tuanya telah bercerai, kata Nakim, ibunya Rizki bekerja di Tangerang. Sementara Moreno tinggal bersama uwanya di di Dusun Puloluntas, RT 005, RW 002, Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.

"Meskipun merantau, luar bisa tetap memerhatikan dan bisa menyekolahkan dan mesantrenkan almarhum," kata dia.

Nakim mengatakan, saat kejadian kebakaran, keluarga langsung mencari tahu keadaan Moreno ke pesantren. Namun nahas, Moreno menjadi salah satu korban meninggal.

Baca juga: Alif Santri Usia 12 tahun asal Subang Korban Kebakaran di Karawang Dimakamkan Hari ini

Kebakaran di Pesantren Miftahul Khoirot terjadi pada Senin (22/2/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Dari keterangan saksi, santri tak sempat menyelamatkan diri lantaran api membesar di pintu keluar. Sedang santri lainnya telah menyelamatkan diri.

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengungkapkan, dugaaan awal kebakaran bermula dari munculnya api di kipas angin yang kemudian menyambar ke kasur. Bangunan lantai dua yang terbuat dari kayu itu kemudian terbakar.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved