Operasi Minyak Goreng di Sumedang, Wabup Erwan Pantau Agar Tak Dijual ke Kerabat Pegawai Desa
Sebanyak 40.200 liter minyak goreng didistribusikan ke lima titik di Sumedang, yakni Tanjungsari, Conggeang, Paseh, Darmaraja, dan Sumedang Selatan.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Lokasi Alun-alun Sumedang hanya dijadikan tempat peresmian agenda operasi pasar murah minyak goreng di Sumedang, Selasa (22/2/2022).
Setelah diresmikan, operasi pasar dimulai pada pukul 09.00 dan lokasi yang semula diumumkan akan dilaksanakan di Alun-alun Sumedang, dipindahkan ke Kantor Kecamatan Sumedang Selatan.
Erwan Setiawan, Wakil Bupati Sumedang mengatakan bahwa skema yang diterapkan dalam operasi pasar minyak goreng ini memang melibatkan kantor kecamatan dan kantor desa.
Baca juga: Warga Sumedang Kecewa, Kejar Operasi Pasar Minyak di Alun-alun Nyatanya Nihil, Info Bikin Bingung
"Tidak langsung dijual, tapi kami disitribusikan ke kecamatan dan desa. Jadi warga hanya bisa membeli di kantor desa," kata Erwan di kawasan Alun-alun Sumedang.
Dia mengatakan skema itu untuk menjamin daerah-daerah pelosok Sumedang juga mendapatkan distribusi yang sama.
"Kami pantau juga agar tidak dijual dalam jumlah tidak wajar kepada kerabat pegawai desa," katanya.
Pola ini juga untuk menghindari kerumunan para pembeli minyak seirama dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Sumedang.
Dalam operasi pasar itu, Pemkab Sumedang bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Bandung.
Sebanyak 40.200 liter minyak goreng didistribusikan ke lima titik di Sumedang, yakni Tanjungsari, Conggeang, Paseh, Darmaraja, dan Sumedang Selatan.
Yuliani Alzam, Pemimpin Perum Bulog Cabang Bandung mengatakan harga jual minyak Rp14.000 per liter.
Baca juga: Kartel Diduga Bermain di Balik Kelangkaan Minyak Goreng di Jawa Barat, Begini Kata KPPU
"Sesungguhnya kami distribusikan ke lima titik supaya kecamatan-kecamatan lain yang berdekatan mengambil stok minyak ke titik distribusi," katanya di tempat yang sama.
Yuliani mengatakan komiditas yang wajib di dalam operasi pasar itu hanyalah minyak. Namun, bulog juga membawa sedikit beras dan gula pasir.
"Ada 8 dus gula pasir yang masing-masing isinya 24 pak berat 1kilogram. Juga ada beras 20 bag masing-masing 5 kilogram," katanya.