Kisah Sukses Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Jam Tangan Bernilai Ekonomis, Dipasarkan hingga Eropa

Berbeda dengan jam tangan pada umumnya, pengguna jam tangan kayu seakan memberikan nilai keunikan dan lebih kasual.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Afidha Fajar Adhitya (32), pemilik usaha jam tangan kayu Eboni Watch. (Ist)  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bermula dari ingin memiliki jam tangan kayu yang sudah mulai ramai di pasaran sejak 2014, Afidha Fajar Adhitya (32), pun mulai mencoba bisnis jam tangan kayu dengan harga yang lebih terjangkau.

Jam tangan kayu memang memiliki sisi lain yang berbeda terutama ketika digunakan.

Berbeda dengan jam tangan pada umumnya, pengguna jam tangan kayu seakan memberikan nilai keunikan dan lebih kasual ketika digunakan dengan berbagai jenis pakaian.

Pada saat itu, Afidha mengatakan, ia begitu tertarik dengan jam tangan kayu yang tren di pasaran.

Ia pun ingin membelinya.

Namun, menurutnya, harganya cukup mahal.

Ketika melihat teman yang menggunakan jam tangan kayu ini pun, Afidha melihat  bentuknya yang justru terlalu besar di tangan.

"Dari situ saya punya ide untuk membuat bisnis jam tangan kayu tetapi dengan menyasar kelas menengah ke bawah dan membuatnya dengan desain yang tipis dan kecil," ujar Afidha saat di wawancara secara virtual, Sabtu (19/2/2022).

Jam tangan kayu Eboni Watch. (Ist) 
Jam tangan kayu Eboni Watch. (Ist)  ()

Tidak memiliki basic perkayuan, Afidha yang merupakan lulusan UGM Jurusan Bahasa Inggris ini pun mencoba mendesain sendiri dan mencari vendor.

Pengusaha asal Klaten yang lahir pada 4 Juli 1990 ini mengungkapkan, ada beberapa tantangan yang ia dapatkan ketika menggunakan vendor.

"Kalau menggunakan vendor kadang produksinya lama dan kualitas tidak sesuai. Saya pun memutuskan produksi sendiri pada 2017 dan mulai mengembangkan usaha dan karyawan sejak 2018 hingga sekarang," ucap Afidha.

Menariknya lagi adalah, Afidha memilih limbah kayu sebagai bahan utama  jam tangan yang diberi nama Eboni ini.

Kayu yang ia gunakan adalah limbah dari produksi perajin gitar yang sudah tidak digunakan.

"Eboni Watch menggunakan kayu rosewood dan maple yang kualitasnya ini di atas furnitur dan tingkat kekerasannya paling tinggi," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved