Staf Khusus Wapres Sebut Peran Gereja di Papua Penting untuk Kerukunan dan Pembangunan
Pemerintah berkomitmen memajukan dan mensejahterakan warga Papua. Undang-undang Otonomi Khusus, jadi bukti komitmen tersebut.
Meski dua provinsi, menurutnya perjuangan yang dilakukan tidak dibagi-bagi.
"Jadi seluruh pimpinan gereja dari 58 didominasi gereja yang ada di Papua, kita mau satukan persepsi, satukan langkah, untuk mengawal pembangunan di tanah Papua secara keseluruhan. Sehingga tidak ada lagi penderitaan dan tangisan serta penindasan menghilangkan hak-hal orang Papua secara ekonomi, sosial dan pendidikan atau apapun juga itu, harus dihentikan," katanya.
Ia kembali menegaskan, gereja di Papua harus diberi kesempatan untuk mengawal serta pendamping pemerintah dalam pembangunan di Papua.
"Karena gereja adalah merupakan peletak dasar untuk pembangunan Papua yang bermartabat, dan menghasilkan SDM yang luar biasa,"ujar dia.
Ketua Panitia HPI 167 Jhoni Banua Rouw mengapresiasi apa yang disampaikan Staf khusus Wakil Presiden RI, Prof Masykuri Abdillah, tentang penjelasan serta pemikiran percepatan pembangunan Papua yang melibatkan gereja.
"Kita tahu bersama, Papua ini dibuka oleh Injil dan gereja, punya umat dan pelayan diberbagai daerah di Papua. Sehingga kalau gereja hadir dan bekerjasama dengan pemerintah dalam membangun Papua, akan mempunyai satu mindset yang sama dalam membangun Papua lebih baik,"ucap dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/papua-kaskasakas.jpg)