Wasit Kontroversial Pimpin Laga Persib Bandung vs PSIS Semarang, Simak Daftar Kontroversinya

Wasit kontroversial Fariq Hitaba ditunjuk PT Liga Indonesia Baru (LIB) jadi pengadil laga Persib Bandung melawan PSIS Semarang

Penulis: Cipta Permana | Editor: Mega Nugraha
pstni official
Fariq Hitaba saat mengubah keputusan penalti di laga PS TNI vs Persija Jakarta, 8 Juni 2017. Fariq membatalkan penalti PS TNI. 

Hal itu pun membuat pelatih PS. TNI saat itu, Ivan Kolev meradang dan melontarkan kritik keras kepada Fariq Hitaba.

Bahkan, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono memperingatkan para wasit di Indonesia agar tidak mengikuti jejak wasit Fariq Hitaba. Sebab, apa yang dilakukannya tidak sesuai aturan yang berlaku.

Saat itu, Jokdri sapaannya pun mengatakan, bahwa pengambilan keputusan wasit saat memimpin pertandingan tidak boleh berdasarkan pada menggunakan tools, instrumen, maupun sumber lain. Kecuali, dirinya sendiri dan asisten wasit.

Pernah Dibebas Tugaskan

PSSI kemudian menyatakan bahwa keputusan Fariq salah. Wasit asal Yogyakarta itu pun akhirnya harus dibebas tugaskan untuk jangka waktu yang belum ditentukan.

Penilaian publik terhadap kontroversi keputusan dari Fariq Hitaba pun kembali terjadi saat duel antara Persipura Jayapura dan Persita Tangerang di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor (28/8/2021).

Setidaknya, Fariq Hitaba mengambil dua keputusan yang kontroversial pada pertandingan yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Persita Tangerang tersebut.

Kontroversi pertama terjadi ketika ia tak mengesahkan gol yang dicetak oleh Ahmad Nur Hardianto ke gawang Persipura pada menit ke-21

Momen ini terjadi ketika tembakan keras Irsyad Maulana diblok oleh kiper Persipura dan menciptakan bola mentah.

Ahmad Nur Hardianto langsung menyambar gol hingga mengoyak gawang Persipura. Namun, Fariq Hitaba tak mengesahkan gol tersebut.

Sebab, hakim garis mengangkat bendera yang menunjukkan bahwa Nur Hardianto berada dalam posisi offside.

Sementara kontroversi kedua ialah, ketika gol yang dicetak penyerang asing tim Mutiara Hitam, Yevhen Bokhashvili yang dianulir oleh Fariq Hitaba pada menit ke-53 pertandingan, karena dianggap Yevhen mengganggu kiper Persita Tangerang, Tri Hamdani yang akan melakukan tendangan

Sementara ada pendapat berbeda yang menyebutkan gol tersebut sah karena Tri Hamdani melakukan kesalahan dan kemudian bola disambar oleh Yevhen Bokhashvili.

Akibat beberapa kontoversi keputusan wasit tersebut, membuat Ketua umum PSSI, M Iriawan berjanji akan melakukan investigasi terhadap kasus yang dilaporkan, dan evaluasi terhadap kinerja pengadil di lapangan yang tidak sesuai atau melanggar nilai-nilai aturan sepakbola yang telah diatur FIFA dan AFC. 

"Kami mengacu pada aturan FIFA dan AFC. Jadi, hanya ada dua (konsekuensinya), kalau human error akan dibina, kecuali kalau ada match fixing. Jadi, tunggu saja investigasi yang akan dilakukan," ujarnya dalam konferensi pers Ketua Umum PSSI, di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (29/8/2021). (Cipta Permana).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved