Wasit Kontroversial Pimpin Laga Persib Bandung vs PSIS Semarang, Simak Daftar Kontroversinya
Wasit kontroversial Fariq Hitaba ditunjuk PT Liga Indonesia Baru (LIB) jadi pengadil laga Persib Bandung melawan PSIS Semarang
Penulis: Cipta Permana | Editor: Mega Nugraha
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wasit kontroversial Fariq Hitaba ditunjuk PT Liga Indonesia Baru (LIB) jadi pengadil laga Persib Bandung melawan PSIS Semarang, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, malam nanti.
Selain itu, PT LIB juga menugaskan, Muchamad Syamsuri (Jakarta Utara) dan Edwardo Prima Satya (Jember) sebagai asisten wasit satu dan dua, untuk membantu Fariq Hitaba.
Sepanjang berlangsungnya kompetisi hingga pekan ke-25 Liga 1 tahun 2021/2022, Fariq Hitaba telah memimpin enam laga, dengan catatan 32 kartu kuning, satu kali akumulasi kartu kuning, dan dua kali menunjuk titik pinalti.
Adapun pertandingan yang pernah dipimpin wasit kelahiran Purbalingga tersebut diantaranya, Persipura Jayapura vs Persita Tangerang (28/2/2021) dengan skor akhir 2-1.
Baca juga: Modal Bagus Persib Bandung Lawan PSIS Semarang, Selain Skuad Lengkap, Apa Lagi?
Madura United vs Persija Jakarta (22/10/2021), skor akhir 2-3. Bhayangkara FC vs Borneo FC (27/10/2021), skor akhir 2-1. Tira-Persikabo 1973 vs PSIS Semarang (18/11/2021), skor akhir 2-2.
Kemudian, Persija Jakarta vs Persipura Jayapura (11/1/2022), skor akhir 1-2. Serta, Persik Kediri vs Bhayangkara FC (28/1/2022), skor akhir 1-0.
Fariq Hitaba pun sempat memimpin laga leg pertama Final Piala Menpora 2021 yang mempertandingkan antara Persib Bandung vs Persija Jakarta. Dimana saat itu, Macan Kemayoran mampu mengungguli Maung Bandung dengan skor akhir 2-0.
Fariq juga menjadi pengadil di laga Final Piala Indonesia 2019, yang mempertemukan PSM Makassar vs Persija Jakarta. Saat itu, Tim Juku Eja yang mampu menjinakkan Macan Kemayoran dengan skor akhir 2-0.
Wasit Kontroversial
Di balik ketegasannya dalam memimpin sebuah pertandingan, Fariq Hitaba sempat menjadi sorotan bahkan mendapat teguran dari PSSI.
Hal itu lantaran wasit yang mendapat lisensi wasit FIFA tahun 2020 tersebut, melakukan kontroversi dalam keputusannya memberikan penalti pada laga PS TNI (sebelum Tira-Persikabo 1973) berhadapan dengan Persija Jakarta di Stadion Pakansari Bogor (8/6/2017) lalu.
Baca juga: PRAKIRAAN Susunan Pemain Persib Bandung vs PSIS, Maung Buru Gol Cepat, Ini Pemain yang Diandalkan
Dalam laga tersebut, Fariq memutuskan memberikan penalti pada PS TNI, setelah menilai bek Persija Jakarta, Ryuji Utomo, melakukan handsball di kotak pinalti timnya pada menit 85 pertandingan.
Namun, tiba-tiba dia kemudian membatalkan keputusan tersebut, setelah Fariq di protes para pemain Persija, dan kemudian melihat tayangan ulang dengan menggunakan bantuan kamera di pinggir lapangan, yang menunjukkan sebaliknya.
Keputusan itu terbilang unik, lantaran pada masa itu FIFA belum resmi menggunakan VAR sebagai alat bantu keputusan wasit dalam sebuah pertandingan.
Hal itu pun membuat pelatih PS. TNI saat itu, Ivan Kolev meradang dan melontarkan kritik keras kepada Fariq Hitaba.
Bahkan, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono memperingatkan para wasit di Indonesia agar tidak mengikuti jejak wasit Fariq Hitaba. Sebab, apa yang dilakukannya tidak sesuai aturan yang berlaku.
Saat itu, Jokdri sapaannya pun mengatakan, bahwa pengambilan keputusan wasit saat memimpin pertandingan tidak boleh berdasarkan pada menggunakan tools, instrumen, maupun sumber lain. Kecuali, dirinya sendiri dan asisten wasit.
Pernah Dibebas Tugaskan
PSSI kemudian menyatakan bahwa keputusan Fariq salah. Wasit asal Yogyakarta itu pun akhirnya harus dibebas tugaskan untuk jangka waktu yang belum ditentukan.
Penilaian publik terhadap kontroversi keputusan dari Fariq Hitaba pun kembali terjadi saat duel antara Persipura Jayapura dan Persita Tangerang di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor (28/8/2021).
Setidaknya, Fariq Hitaba mengambil dua keputusan yang kontroversial pada pertandingan yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Persita Tangerang tersebut.
Kontroversi pertama terjadi ketika ia tak mengesahkan gol yang dicetak oleh Ahmad Nur Hardianto ke gawang Persipura pada menit ke-21
Momen ini terjadi ketika tembakan keras Irsyad Maulana diblok oleh kiper Persipura dan menciptakan bola mentah.
Ahmad Nur Hardianto langsung menyambar gol hingga mengoyak gawang Persipura. Namun, Fariq Hitaba tak mengesahkan gol tersebut.
Sebab, hakim garis mengangkat bendera yang menunjukkan bahwa Nur Hardianto berada dalam posisi offside.
Sementara kontroversi kedua ialah, ketika gol yang dicetak penyerang asing tim Mutiara Hitam, Yevhen Bokhashvili yang dianulir oleh Fariq Hitaba pada menit ke-53 pertandingan, karena dianggap Yevhen mengganggu kiper Persita Tangerang, Tri Hamdani yang akan melakukan tendangan
Sementara ada pendapat berbeda yang menyebutkan gol tersebut sah karena Tri Hamdani melakukan kesalahan dan kemudian bola disambar oleh Yevhen Bokhashvili.
Akibat beberapa kontoversi keputusan wasit tersebut, membuat Ketua umum PSSI, M Iriawan berjanji akan melakukan investigasi terhadap kasus yang dilaporkan, dan evaluasi terhadap kinerja pengadil di lapangan yang tidak sesuai atau melanggar nilai-nilai aturan sepakbola yang telah diatur FIFA dan AFC.
"Kami mengacu pada aturan FIFA dan AFC. Jadi, hanya ada dua (konsekuensinya), kalau human error akan dibina, kecuali kalau ada match fixing. Jadi, tunggu saja investigasi yang akan dilakukan," ujarnya dalam konferensi pers Ketua Umum PSSI, di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (29/8/2021). (Cipta Permana).