Breaking News

Si Abah Ditemukan Tinggal Kerangka, Jasad Macan Tutul Penguasa Hutan Gunung Sawal Itu Diawetkan

Matinya Si Abah dalam usia 13 tahun tidak hanya meninggalkan daerah jelajah teritorial SM Gunung Sawal seluas 5.400 hektare

Penulis: Andri M Dani | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Dok BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis   
Jasad si Abah– Si Abah, macan tutul penguasa Gunung Sawal ditemukan sudah menjadi kerangka di hutan rakyat di Blok Cipaku Girang Cipaku beberapa hari lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS- Si Abah, macan tutul (panthera pardus) penguasa hutan Suaka Marga Satwa SM) Gunung Sawal Ciamis ditemukan mati.

Macan tutul simbol konservasi Gunung Sawal tersebut ditemukan sudah menjadi kerangka di hutan rakyat di Blok Cipaku Girang, Cipaku beberapa hari lalu.

Matinya Si Abah dalam usia 13 tahun tidak hanya meninggalkan daerah jelajah teritorial SM Gunung Sawal seluas 5.400 hektare, tapi juga meninggalkan tiga ekor betina, yakni dua ekor macan tutul dan seekor macan kumbang.

Ia juga meninggalkan belasan ekor macan tutul muda.

“Si Abah ditemukan di hutan rakyat di Cipaku Girang beberapa hari lalu, sudah jadi kerangka. Jasad si Abah disemayamkan di BKSDA untuk diawetkan sebagai simbol semangat konservasi,” ujar Ilham Purwa, pegiat konservasi binaan BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis kepada Tribun Jabar, Selasa (8/2/2021).

Si Abah sebelum dilepasliarkan di kawasan hutan Gunung Sawal di Blok Pojok Dusun Pasir Tonggoh, Desa Pasir Tamiang, Kecamatan Cihaurbeuti, Ciamis, Selasa (25/8/2020).
Si Abah sebelum dilepasliarkan di kawasan hutan Gunung Sawal di Blok Pojok Dusun Pasir Tonggoh, Desa Pasir Tamiang, Kecamatan Cihaurbeuti, Ciamis, Selasa (25/8/2020). (Istimewa/Dok BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis)

Baca juga: Macan di Gunung Sawal Ciamis Masuk Kampung, Terkam Ternak Warga, Belum Diketahui Si Abah atau Bukan

Keberadaan Si Abah pertama kali diketahui, menurut Ilham, setelah sejumlah kamera pengintai (kamera trap) di pasang di hutan Gunung Sawal pada 2016. 

Pada September 2016, Si Abah teridentifikasi dan aktivitasnya terekam kamera trap. Ciri khas si Abah, zakarnya yang besar.

Bulan September 2018, Si Abah tertangkap perangkap yang dipasang warga di Cikupa Lumbung diduga telah memangsa ternak warga.

Sebulan kemudian, tepatnya Oktober 2018, si Abah dilepasliarkan kembali ke hutan Gunung Sawal di Blok Pasir Tamiang Cihaurbeuti. Untuk memudahkan melacak keberadaan si Abah, di lehernya dipasang kalung biocolar

Tahun 2019, keberadaan Si Abah terekam kamera trap saat beraktivitas di Blok Awilega.

Pada Juni 2020, Si Abah tertangkap kembali oleh warga di Cikupa Lumbung. Kepastian bahwa macam tutul yang tertangkap warga di Cikupa, dari kalung biocolar yang terpasang di leher si Abah.

Baca juga: Pelepasliaran si Abah Diiringi Bunyi Kentongan Bertalu-talu, Ini Maknanya

Untuk pemulihan kesehatan macan tutul penguasa Gunung Sawal tersebut dititipkan di Bandung Zoo (Kebun Binatang Bandung).

Bulan Agustus 2020, Si Abah dilepasliarkan kembali ke habitatnya  utan Gunung Sawal

Meski usia sudah tua, Si Abah dilepas liarkan kembali ke hutan Gunung Sawal dengan pertimbangan Si Abah lebih baik mati di habitatnya di samping “anak istrinya” daripada mati di kebun binatang.

Sekitar  November 2021, Si Abah terekam kamera trap tengah memangsa ternak. Pada Desember 2021, tidak terlihat lagi keberadaan si Abah, terlebih pada bulan Januari 2022.

Sejumlah macan tutul dan macan kumbang penghuni Gunung Sawal terlacak kamera pengintai. Ada 9 ekor macan yang keberadaannya terlacak 18 kamera pengintai di hutan suaka marga satwa Gunung Sawal tahun 2019.
Si Abah, macan tutul penghuni Gunung Sawal terlacak kamera pengintai. Ada 9 ekor macan yang terlacak 18 kamera pengintai di hutan suaka marga satwa Gunung Sawal tahun 2019. (Tribun Jabar/Andri M Dani)

Februari 2022, kabar mengagetkan diterima pihak BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis beberapa hari lalu. Ada warga yang menemukan kerangka binatang yang ditemukan di hutan rakyat di Blok Cipaku Girang Cipaku.

“Begitu mendapat informasi. Hari  itu juga petugas BKSDA langsung ke lokasi dan hari itu juga kerangka si Abah dievakuasi ke BKSDA,” ujar Ilham, dari Rajsa Giri Sawala.

Pertama warga menduga karngak yang ditemukan tersebut bangkai kambing, tetapi setelah ditemukan kerangka kepala ternyata ada taring.

Baca juga: Si Abah Dilepas Orang-orang Penting ke Kampung Halaman, Sebelumnya Direhabilitasi di Bandung 2 Bulan

Dan dari taring itu pula diyakini bahwa kerangka binatang liar tersebut adalah macan tutul bernama Si Abah. Si Abah diketahui dari ciri, taring bagian kiri bawah susunan giginya sudah lepas.

“Sekarang jasad si Abah sudah berada di BKSDA, tinggal dibersihkan,” katanya.

Si Abah diperkirakan mati ada bulan Januari lalu, karena cuaca lembab dan banyak hujan. Bangkai si Abah cepat membusuk sehingga saat ditemukan sudah menjadi kerangka.

Awal Februari ini, para penggiat konservasi di Ciamis tidak hanya mendapat kabar duka tentang berpulangnya si Abah, macan tutul penguasa Gunung Sawal.

Juga ada informasi keberadaan macan tutul di luar kawasan yang dipergoki warga di perbatasan hutan Perhutani dengan perkebunan PTPN di Cisompet Garut. Serta keberadaan macan tutul yang dipergoki warga di kebun milik penduduk di Selajambe Kuningan.

Pihak BKSDA sekarang melacak keberadaan dua ekor macan tutul yang berada di luar kawasan di dua lokasi yang berbeda tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved