kasus Covid-19 Makin Meningkat, Bagaimana Nasib PTM di Sumedang? Ini Kata Bupati

Meski keputusan menyikapi PTM masih di dalam kajian yang bersifat segera, fokus Bupati kepada pencegahan penularan Covid-19 masih tetap tinggi.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar / Sidqi Al Gifari
ILUSTRASI - Pembelajaran Tatap Muka 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Meningkatnya kembali kasus positif Covid-19 di Indonesia membuat kebijakan tentang pembelajaran tatap muka (PTM) dievaluasi.

Sejumlah daerah memilih untuk menghentikan sementara PTM untuk menjegah wabah semakin meluas.

Di Kabupaten Sumedang, PTM telah dilaksanakan dalam porsi 50 persen. Porsi PTM ini, dikatakan Bupati Dony Ahmad Munir, telah sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri (In-Mendagri) tentang PTM dilakukan di daerah dengan status level 2.

Baca juga: 12 Warga Ciamis Positif Covid-19, Bupati Hentikan PTM 100 Persen Berlanjut Dengan Pembelajaran Ini

"Ini yang sedang dikaji, apakah PTM di Sumedang perlu dikurangi ke porsi 25 persen atau 30 persen, tim sedang melakukan kajian ini," kata Dony kepada TribunJabar.id, Jumat (4/2/2022) malam, melalui sambungan telepon.

Namun, meski keputusan menyikapi PTM masih di dalam kajian yang bersifat segera, fokus Bupati kepada pencegahan penularan Covid-19 masih tetap tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan sejumlah intruksi terkait pengetatan perizinan mengadakan keramaian. Termasuk di dalam intruksi tersebut adalah pengawasan di tempat-tempat masyarakat melakukan kegiatan.

"Sudah saya intruksikan untuk adanya pengetatan izin, pengawasan, penegakkan protokol kesehatan, dan sosialisai yang masif," kata Bupati.

Di tingkat pemerintahan bawah seperti desa, Bupati mengintruksikan untuk desa-desa tetap mengintensifkan status Desa Siaga. Dengan ini, penyebaran Covid-19 jenis Omicron bisa tertekan penularannya.

Pengetatan prokes juga dilakukan di pasar-pasar tradisional, selain juga vaksinasi terus digencarkan.

"Dinkes (Dinas Kesehatan) juga telah diperintahkan untuk intensif tiga T, yakni tesing, tracing, dan khusus treatment, RSUD Sumedang telah menyiapkan ranjang untuk berjaga-jaga jika ada yang positif Omicron," ucap Dony.

Baca juga: PTM di Bandung Barat Akan Kembali Dibatasi Jadi 50 Persen setelah Kasus Positif Covid-19 Naik

Ranjang khusus yang disapkan berjumlah 114. Beruntung hingga saat ini belum ada pasien terjangkit omicron di Sumedang. Meski Bupati mengatakan telah mengirimkan sampel ke Universitas Padjajaran (Unpad) untuk sampel itu diteliti apakah terkait omicron atau bukan.

Dengan kondisi ini, Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten Sumedang juga sedang mengkaji apakah perlu work from home (WFH) bari para aparatur sipil negara (ASN).

"Kepada masyarakat, tetap jaga dan terapkan protokol kesehatan dan segera divaksin," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved