Harga Ayam Pejantan di Ciamis Anjlok, di Peternak Harganya Tinggal Segini, Kemungkinan Karena Covid

Setelah sempat naik ke angka Rp 35.000/kg hidup, harga ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan) di tingkat peternak di Ciamis dalam 3 hari

Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
tribunjabar/firman suryaman
Peternak ayam broiler di Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Setelah sempat naik ke angka Rp 35.000/kg hidup (live bird), harga ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan) di tingkat peternak di Ciamis dalam 3 hari ini anjlok ke kisaran angka Rp 29.000-Rp 30.000/kg.

“Harga pejantan dalam beberapa hari terakhir memang ada penurunan yang cukup signifikan. Hari ini hanya di kisaran Rp 29.000-Rp 30.000/kg hidup,” ujar H Komar Hermawan, peternak ayam pejantan di Desa Talagasari Kawali yang juga pemilik Kawali PS kepada Tribun  Kamis (3/2).

Dengan harga Rp 29.000-Rp 30.000/kg di kandang tersebut menurut H Komar harga ayam pejantan diterima di Jakarta di kisaran Rp 32.000/kg.

Penurunan harga pejantan yang cukup drastis tersebut menurut H Komar, diperkirakan dampak dari meningkatnya kembali kasus Covid-19 dan munculnya varian omicron.

“Ada kembali pembatasan mobilitas termasuk pembatasan jam buka rumah makan, restorant yang berdampak pada menurunnya permintaan. Padahal stok pejantan aman,” katanya.

Dan menurut H Komar, yang mengalami tren penurunan harga  tidak hanya ayam pejantan, tetapi beberapa minggu terakhir menimpa ayam ras pedaging jenis broiler (BR) dan yang lebih parah adalah anjloknya harga telur ayam ras.

“Harga produk perunggasan sekarang memang tren-nya lagi turun. Tidak hanya pejantan. Tetapi sebelumnya sudah dialami oleh  BR dan telur (ayam ras),” ujar H Komar.

Harga DOC naik 2 kali lipat

Saat harga ayam pejantan anjlok, dua minggu sebelumnya peternak ayam pejantan di Ciamis menghadapi kenyataan pahit. Naiknya harga day old chick (DOC) atau anak ayam umur sehari). Naik dari Rp 1.000/ekor jadi Rp 2.400/ekor.

“DOC penjantan  naik 2 x lipat lebih. Naik dari Rp 1.000/ekor jadi Rp 2.400/ekor. Harga pakan juga naik,” ujar H Komar Hermawan.

Naiknya harga DOC dan pakan tersebut menurut H Komar tentu berdampak pada naiknya biaya pokok produksi (BEP/BPP).

BEP pejantan yang semula hanya kisaran Rp 26.000-Rp 27.000/kg naik jadi Rp 28.000-Rp 29.000/kg.

“Harga pejantan sudah setara BEP. Kalau turun lagi, jelas peternak menanggung rugi,” katanya.

Ciamis merupakan sentra produksi ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan) nasional. Dengan hasil produksi rata-rata 800.000 ekor-1 juta ekor pejantan/minggu.

Sekitar 75% hasil produksi ayam pejantan tersebut dipasok untuk kebutuhan pasar di Jabodetabek, Bandung dan Cirebon (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved