Pemda KBB Dapat Tambahan 10 Ribu Dosis Vaksin untuk Percepat Vaksinasi Booster

Dinas Kesehatan KBB memastikan, ketersediaan stok vaksin untuk masyarakat yang menjadi target sasaran, termasuk vaksinasi booster masih aman.

Tribun Jabar / Ahmad Imam Baehaqi
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapat tambahan sebanyak 10 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari pemerintah pusat untuk digunakan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Atas hal tersebut, Dinas Kesehatan KBB memastikan, ketersediaan stok vaksin untuk masyarakat yang menjadi target sasaran, termasuk vaksinasi booster masih aman.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan, KBB, Nurul Rasyihan, mengatakan, untuk saat ini pihaknya akan menghabiskan dulu vaksin yang sudah ada, yakni vaksin Pfizer khusus untuk booster tersebut.

Baca juga: Omicron Muncul Akibat Ketidakadilan Vaksin, Airlangga; Indonesia Pelopor Keadilan Kesehatan di Dunia

"Ada kiriman baru dosis vaksin sebanyak 10 ribu dosis jenis AstraZeneca, kami akan gunakan untuk booster," ujarnya saat dihubungi, Minggu (30/1/2022).

Pada pelaksanaan booster saat ini, kata dia, vaksin yang diberikan masih AstraZeneca, sedangkan untuk Moderna, jumlah dosis yang diberikan ke KBB masih terbatas karena hanya mendapat kiriman sebanyak 50 dosis.

"Kalau untuk vaksin anak usia 6-11 tahun kebanyakan menggunakan vaksin Sinovac. Sekarang pemerintah memang menghabiskan Pfizer dan AstraZeneca dulu, yang stoknya masih banyak," kata Nurul.

Ia mengatakan, untuk vaksinasi booster ini dilakukan dengan cara heterolog dan homolog. Untuk homolog, dosis yang diberikan sama antara dosis 1 dan 2, sehingga jika dosis satunya Sinovac, maka disuntik dengan Sinovac lagi.

"Sedangkan heterolog dosis yang berbeda, jadi misal dosis 1 dan 2 Sinovac, maka yang ketiganya bisa pfizer, AstraZeneca dan bisa juga Moderna atau berlaku sebaliknya. Itu tergantung dengan ketersediaan vaksinnya," ucapnya.

Baca juga: Kemenkes Terbitkan Sertifikat Vaksin Internasional sesuai Standar WHO, Begini Cara Mengaksesnya

Sejauh ini, kata dia, antusias warga untuk vaksin booster ini cukup tinggi, karena syaratnya cukup mudah, yakni hanya dengan melakukan pengecekan pada aplikasi PeduliLindungi dan melihat e-tiket.

"Nanti ketahuan kapan bisa di-booster," kata Nurul.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved