Kecelakaan Maut di Ciamis
Mobil Masuk Jurang, Rombongan Asal Cikijing Sempat Istirahat di Warung Kopi 100 Meter dari TKP
mobil Kijang yang membawa rombongan keluarga dari Cikijing itu sempat mampir di warung kopi Aa Hendra yang sisi jalan raya Panjalu-Sukmantri
Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Warga pun gempar berdatangan ke lokasi kejadian membantu korban.
“Kondisinya mengerikan, dari arah mobil terdengar jerit histeris minta tolong. Kami langsung melakukan evakuasi korban,” ujar Cidin, yang juga ikut mengevakuasi korban.
Saat terdampar di sisi kebunnya tersebut menurut Cidin, kondisi mobil miring, sebelah kanan badan mobil menghantam tanah sehingga pintu bagian kabin sopir tertutup.

Seluruh penumpang menumpuk di bagian kabin sopir. Dua roda mobil mencuat ke udara.
Warga melakukan evakuasi seluruh korban, dengan kondisi cukup dramatis menelan waktu hampir 45 menit. “Lebih dari setengah jam korban untuk mengevakuasi seluruh korban,” ungkapnya.
Seluruh korban baik yang meninggal maupun luka-luka yang jumlahnya 13 orang dilarikan ke Puskesma Panjalu.
Sementara bangkai mobil kijang kapsul E 1737 KT yang dalam kondisi ringsek setelah terjun bebas ke jurang blok Simpar Atas tersebuit, sekitar pukul 15.00 Minggu (30/1) sore dievakuasi dari dasar jurang dengan menggunakan mobil derek.
Evakuasi bangkai mobil oleh mobil derek tersebut terkendala medan yang curang.
Baru setengah bagian tebing mobil berhasil ditarik mobil derek, tiba-tiba hujan lebat mengguyur sehingga evakuasi bangkai mobil terpaksa dihentikan.
“Namun pukul sekitar pukul 16.30 evakuasi mobil itu terpaksa dihentikan karena hujan lebat. Padahal mobil sudah berada di tengah tebing curam,” ujar Cidin.
Akhirnya bangkai mobil tersebut masih berada di pertengahan tebing, dengan menggunakan rantai mobil dikaitkan ke batang jengkol yang cukup besar tumbuh di lereng jurang.
“Sementara mobil derek sudah meninggalkan lokasi. Bangkai mobil dikaitkan ke batang jengkol dengan menggunakan rantai panjang. Katanya evakuasi mobil dilanjutkan besok,” jelasnya.
Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Minggu (30/1/2022) malam, di lokasi kejadian dipasang satu lampu sorot yang terang benderang.
“Biar tidak gelap gulita, di lokasi dipasang satu lampu sorot yang terang benderang. Di bawah jurang kan ada empat rumah termasuk rumah saya,” ujar Cidin. (*)