Kasus Covid-19 Naik Drastis, Jawa Barat Aktivasi Kembali Tempat Isolasi di Desa

angka kasus aktif Covid-19 di Provinsi Jawa Barat bertambah drastis sampai hampir lima kali lipat dalam 12 hari terakhir.

Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Kepala DPMD Jabar, Dicky Saromi, Selasa (25/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat kembali mengaktifkan tempat isolasi terpadu (isoter) di tingkat desa untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 dan merebaknya varian Omicron di Jawa Barat.

Kepala DPMD Jabar, Dicky Saromi, mengatakan pihaknya pernah mengkoordinasi pendirian ribuan pusat atau layanan isolasi terpadu di desa-desa.

Menurutnya, tempat isolasi ini siap diaktifkan kembali setelah disiagakan saat puncak gelombang kedua Covid-19 akibat varian Delta. "Kita on-kan lagi isoter yang ada di desa-desa," katanya di Bandung, Senin (24/1/2022).

DPMD Jabar, ucapnya, sudah menggelar rapat dengan Apdesi dan Satgas Covid-19 Jawa Barat yang memutuskan untuk mengaktifkan kembali tempat isolasi yang saat kenaikan Covid-19 tahun lalu jumlahnya ada di atas 1.000.

Sebelum proses pengaktivasian, DPMD Jabar mengimbau agar semua aparat desa di Jabar mewaspadai penyebaran varian Omicron dengan kembali menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga: Tak Hanya Covid-19 Varian Omicron, Kota Tasikmalaya Pun Waspada Penyakit Ini, Dua Anak SD Meninggal

Menurutnya sejak peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Delta melandai, penerapan prokes di level desa ikut melonggar.

DPMD Jabar kini bertugas untuk kembali mensosialisasikan agar penerapan prokes kembali ditingkatkan meski omicron masih terdeteksi di wilayah perkotaan.

"Karena kita landai dan kembali abai di sisi prokesnya. Ini yang akan menjadi tugas kita. Kalau urusan kebutuhan isoter itu nanti akan dipenuhi oleh satgas Covid-19," katanya.

Data mencatat, Jumlah pusat isolasi di tingkat desa per Agustus 2021 lalu mencapai 6.799, sedangkan tempat tidur yang disediakan di tingkat desa ini tercatat 11.894 tempat tidur.

Sebelumnya, angka kasus aktif Covid-19 di Provinsi Jawa Barat bertambah drastis sampai hampir lima kali lipat dalam 12 hari terakhir.

Jika pada 12 Januari 2022 terdapat 589 orang positif Covid-19 yang masih dirawat atau menjalani isolasi di Jabar, pada 23 Januari angka kasus aktif ini sudah membengkak menjadi 3.454 orang.

Baca juga: Kasus Omicron Melonjak, PTM 100 Persen Diminta Dievaluasi, Berikut Usulannya

Hal ini akibat penambahan kasus Covid-19 harian di Jabar yang terus meningkat. Semuanya terekam dalam Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau Pikobar dan Kementerian Kesehatan RI yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19.

Secara berurutan mulai 12 Januari 2022, di Jabar terjadi penambahan 62 kasus, kemudian selanjutnya bertambah 89 kasus, 104 kasus, 118 kasus, 87 kasus, 89 kasus, 256 kasus, 324 kasus, 401 kasus, 505 kasus, 641 kasus dan akhirnya bertambah 485 kasus baru pada 23 Januari 2022.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, DKI Jakarta memiliki jumlah kasus aktif terbanyak, yakni 8.961 orang, kemudian Jabar dengan 3.454 orang, dan Banten dengan 2.393 orang yang masih dirawat atau menjalani isolasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved