Bela Bahasa Sunda
Sebut Ucapan Arteria Dahlan Lukai Partai, Ini Komentar Ketua DPC PDIP Sukabumi soal Pemecatan
Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Yudi Suryadikrama, buka suara terkait pernyataan Arteria Dahlan
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Hermawan Aksan
Menurut Agustinus, dalam konteks hukum pidana harus ada mens rea atau niat berbuat pidana.
"Mens rea-nya atau sikap batin yang membimbing perbuatan itu, apa."
"Jadi, kalau bicara ujaran kebencian, maka sikap batinnya harus kebencian."
"Saya kira dalam konteks ini tidak ada, apalagi disampaikan kepada orang Sunda juga, kan Jaksa Agung orang Sunda juga," kata Agustinus seraya menegaskan bahwa ia tidak dalam posisi mendukung atau membela Arteria Dahlan.
Baca juga: Mojang Geulis Ini Ikut Komentari Kisruh karena Arteria Dahlan yang Menyinggung Urang Sunda
Ia menduga ucapan Arteria lebih pada permintaan agar tidak menggunakan bahasa daerah ketika berada dalam forum resmi.
"Saya sama sekali tidak membela Arteria, mohon maaf."
"Mungkin maksudnya adalah, ya, kalau di acara resmi jangan pakai bahasa daerahlah, bahasa Sunda, Jawa, atau apa pun, karena tidak semua mengerti bahasa daerah, karena Indonesia ini ada banyak bahasa daerah."
"Jadi, saya kira mens rea-nya tidak ada, kalau etik iya," ucapnya.
Meski demikian, menurutnya, perkataan Arteria Dahlan jelas tidak tepat.
Itu sebabnya, masyarakat pun, ujar Agustinus, sebaiknya jangan sampai menanggapi peristiwa ini dengan reaksi yang tidak tepat pula.
"Akibatnya bisa jadi ribut."
"Jadi, tergantung niatnya mau apa, mau mempolitisasi atau mau proporsional, mestinya sikap proporsional, karena tadi mens reanya apa," katanya. (*)