Penampakan Lautan Sampah di Pantai Dadap Indramayu, Bertahun-tahun Bikin Warga Resah
Pantauan Tribuncirebon.com, lautan sampah itu membentang di sepanjang Pantai Dadap dan menimbulkan bau tak sedap.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU- Lautan sampah mewarnai pemandangan di Pantai Dadap di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/1/2022).
Pantauan Tribuncirebon.com, lautan sampah itu membentang di sepanjang Pantai Dadap dan menimbulkan bau tak sedap.
Sampah tersebut didominasi oleh sampah-sampah plastik. Tampak pula tumpukan sampah yang tertanam dalam lumpur.
Hal ini menandakan, sampah-sampah tersebut sudah lama berada di sana.
Hadirnya sampah-sampah itu, membuat pantai di Kabupaten Indramayu tersebut kini kehilangan keindahannya.
Baca juga: Siap-siap Diviralkan dan Ditindak, Pelanggar Ketertiban di Kota Bandung Termasuk Pembuang Sampah
Seorang warga, Ramidi (64), mengatakan warga sebenarnya sudah resah dengan kehadiran lautan sampah itu.
Sudah bertahun-tahun pemandangan di Pantai Dadap disuguhi dengan lautan sampah.
"Sudah bertahun-tahun, dari dulu seperti itu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (19/1/2022).
Menurut Ramidi, sampah tersebut merupakan sampah yang terbawa gelombang laut hingga akhirnya bermuara di Pantai Dadap.
Selain dari laut, sampah-sampah juga datang dari aliran sungai yang melintas di desa setempat.
Seiiring waktu, karena tak kunjung dibersihkan, sampah-sampah itu terus menumpuk hingga menyerupai lautan sampah.
Baca juga: Dulu Dibuang Ibunya di Tempat Sampah Nasibnya Kini Berubah, Sukses Jadi Artis Cantik dan Berbakat
"Inginnya sih cepat dibersihkan, biar pantai jadi bersih," ujar dia.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Dadap Asyriqin Syarif Wahadi. Menurutnya, sampah-sampah tersebut merupakan sampah kiriman.
Sampah itu datang dari sungai yang melintasi Desa Dadap lalu kemudian terbawa arus gelombang laut dan bermuara di Pantai Dadap.
"Jadi bukan sampah dari warga Dadap," ujar dia.
Desa Dadap, ucap Asyriqin Syarif Wahadi, memiliki program pengangkutan sampah.
Setiap hari, ada tujuh petugas yang berkeliling desa mengangkuti sampah-sampah di setiap rumah warga untuk diangkut ke tempat pembuangan sementara (TPS).
Baca juga: Baru Diresmikan Gubernur, Lapangan Merdeka dan Alun-alun Kota Sukabumi Sudah Dipenuhi Sampah
Di sisi lain, Asyriqin Syarif Wahadi turut membenarkan kehadiran sampah di sepanjang Pantai Dadap sudah menumpuk bertahun-tahun.
Sampah-sampah itu terus menumpuk hingga bercampur dengan lumpur.
"Sebenarnya setiap tahun kita ada pembersihan di Pantai Dadap, hanya saja karena ini sudah ada yang bercampur dengan lumpur, kita sulit jika membersihkannya secara manual," ujar dia.