Korban Lingkaran Setan Pramuka
Korban Kegiatan Pramuka di SMAN 1 Ciamis Bertambah, 18 Siswa Junior Menderita Luka Lebam
Korban luka akibat insiden lingkaran setan saat kegiatan pramuka di Ciamis, diketahui berjumlah 18 orang. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
Awalnya Mengaku Kecelakaan
Hal yang lebih terperinci diungkapkan Mamay. Ayahanda dari MF (16) menyebutkan bahwa anak bungsunya tersebut tidak hanya mengalami lebam bonyok di pipi kiri dan kanan.
“Tetapi si Adek (maksudnya MF) juga mengalami lebam dan luka robek dibibir. Bibirnya jontor,” ujar Mamay kepada Tribun Kamis (13/1).
Mamay sempat kaget menyaksikan anak bungsunya tersebut dengan muka penuh lebam.
“Semula ngakunya kecelakaan, tapi akhirnya ngaku karena ikut kegiatan pramuka. Adek juga sempat menyebut bahwa ada temannya lebih parah, yakni FR. Korban lainnya, E. Ada tiga yang korban. Setelah ditelusuri ngakunya mengikuti kegiatan Pasukan Tongkat,” katanya.
Setelah mendapat informasi dari anak bungsunya tersebut, menurut Mamay, bulan Oktober lalu eskul kepramukaan SMAN 1 Ciamis merekrut anggota baru, dari siswa kelas X.
“Adek ikut eskul pramuka, bersama 75 orang rekannya sesama siswa kelas X. Bulan Oktober mulai latihan rutin di bawah binaan siswa senior,” ucap Mamay.
Ke-76 peserta baru eskul kepramukaan yang tergabung dalam Ambalan Ciungwanara dan Ambalan Diyah Pitaloka SMAN 1 Ciamis tersebut dibagi atas 4 sangga. MF masuk sangga panegas.

Latihannya setiap hari Selasa dan Kamis pada jam 09.00 sampai jam 10.00 di lingkungan SMAN 1 Ciamis.
Memasuki libur semester mulai Jumat (24/12) tensi latihan meningkat. Tidak hanya pada hari Selasa dan Kamis tersebut. Tetapi juga hari Sabtu.
Khusus Pasukan Tongkat (Paskat), tempat latihannya juga berpindah-pindah, pernah di hutan pinus Darmacaang. Dan seringnya di Taman RA Kusumadiningrat Situs Jambansari. Latihan pasukan tongkat tidak hanya baris berbaris.
“Pada hari kejadian Sabtu (8/1) tersebut latihannya berlangsung di sebuah rumah kosong di Kertaharja Cijeungjing. Si Adek tidak tahu namanya kampungnya apa, tapi bisa nunjukin rumah tersebut. Rumah tersebut katanya rumah TT, alumni SMAN 1 Ciamis. Anakku itu Sabtu (8/1) sempat pamit mau latihan pramuka,” kata Mamay.
Yang Kuat Jadi Pimpinan
Dari keterangan anaknya, menurut Mamay, beberapa sebelum mengikuti latihan di Kampung Sarayuda Kertaharja Cijeungjing Sabtu (8/1) anggota pasukan tongkat diberi tahu kalau pada latihan tersebut ada kegatan saling tempeleng dan saling pukul sesama peserta.
Namanya “Lingkaran Setan” dan kemudian berlanjut kegiatan serupa namannya “Empat Mata Angin”.