Inilah 5 Vaksin Booster Berizin BPOM, Berikut Efek Samping Vaksin Covid-19, Mana yang Lebih Ringan?

Vaksin dosis ketiga atau vaksin booster dimulai pada Rabu, 12 Januari 2022. Berikut penjelasan mengenai kelima vaksin booster dan efek sampingnya

Editor: Hilda Rubiah
clinical trial arena
Ilustrasi vaksin covid-19 Pfizer, Sinovac, Moderna dan AstraZeneca 

Vaksin Comirnaty dari Pfizer sebagai dosis lanjutan homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Comirnaty/Pfizer pada usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster/dosis lanjutan dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali.

Efek samping vaksin Comirnaty adalah:

Nyeri otot
Demam
Nyeri sendi

Baca juga: Berapa Harga Vaksin Covid-19 Booster? Menteri Kesehatan Sebut Paling Mahal Tak Lebih dari Harga Ini

3. Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac)

Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) sebagai booster homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) pada usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah pemberian booster/dosis lanjutan dari 1792 (sebelum pemberian booster/dosis lanjutan) menjadi 3746.

Efek samping vaksin AstraZeneca adalah:

nyeri
kemerahan
gatal
pembengkakan
kelelahan
sakit kepala
meriang
mual

4. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna sebagai booster homolog dan heterolog (dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen) dengan dosis setengah (half dose) dapat diberikan pada usia 18 tahun keatas. 

Penggunaan dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer. Kenaikan respons imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.

Efek samping vaksin Moderna antara lain:

lemas 
sakit kepala 
menggigil 
demam 
mual

5. Vaksin Zifivax

Vaksin Zifivax sebagai booster heterolog dengan full dose untuk usia 18 tahun atau lebih dapat diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer (Sinovac atau Sinopharm). 

Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30x pada subjek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm. 

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved