Cara SD di Kota Tasikmalaya Laksanakan PTM 100 Persen Tapi Prokes Tetap Terjaga dengan Baik

Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Tasikmalaya tak melaksanakan pembelajaran secara daring lagi mulai Senin (10/1/2022).

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Giri
ILUSTRASI - Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Tasikmalaya tak melaksanakan pembelajaran secara daring lagi mulai Senin (10/1/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Tasikmalaya tak melaksanakan pembelajaran secara daring lagi mulai Senin (10/1/2022).

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dilakukan 100 persen.

Namun pelaksanaannya dibagi dua waktu.

Seperti yang dilakukan SDN 1 Pengadilan, pelaksanaan PTM dibagi dua kali untuk memenuhi aturan 50 persen jumlah murid dalam rangka protokol kesehatan (prokes).

Rombongan belajar pertama berlangsung pukul 07.00-10.00 dan rombongan kedua pukul 10.30-12.30 WIB.

Sejumlah orang tua murid yang ditemui di luar lingkungan sekolah mengaku tak mempermasalahkan pelaksanaan PTM 100 persen.

"Walau 100 persen tapi kan tetap dibagi dua jumlah muridnya. Jadi sebenarnya masih sama saja dengan sebelumnya," kata Irma (34), orang tua murid.

Keuntungannya, lanjut Irma, murid bisa melaksanakan PTM setiap hari, tidak perlu daring lagi dan bisa menghilangkan kejenuhan di rumah.

Kepala SDN 1 Pengadilan, Tuti Setiawati, mengatakan, pihaknya melaksanakan PTM 100 persen dengan tetap membatasi jumlah rombel hanya 50 persen.

"Jadi tidak ada pembelajaran daring lagi. Dengan sistem PTM ini, murid setiap hari bisa bertatap muka tapi prokes pun tetap terlaksana," ujar Tuti. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved