AWAL MULA Satu Keluarga di Bandung Positif Omicron, Kini Sudah Dirawat di RSUD Al Ihsan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana, memaparkan, mister X adalah pelaku perjalanan dari negara di Afrika.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Satu keluarga di Kabupaten Bandung positif Covid-19 varian omicron, berawal dari satu orang yang terpapar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana, memaparkan, mister X adalah pelaku perjalanan dari negara di Afrika.
"Datang di Indonesia dengan sudah diduga dari Nagara-Negara yang ada Omicron dan sudah dilakukan isolasi. Diisolasi di Wisma Atlet, kurang lebih 14 hari," kata Grace.
Grace mengatakan, kembali ke Kabupaten Bandung pun sudah diisolasi selama 10 hari.
"Tetapi karena bergejala Covid-19, kami lakukan pemeriksaan dengan PCR. Dilakukan pemeriksaan khusus oleh Provinsi, dan baru kemarin hari Jum'at keluar hasilnya, dinyatakan positif Omicron," tuturnya.
Lalau kata Grace, ia menularkan kepada keluarganya yakni anak dan istrinya.
"Kini yang terpapar hanya ada 4 orang," kata dia.
Grace mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan provinsi, bahwa hasil lab-nya positif Omicron dan hasil koordinasi Provinsi mengarahkan sudah di RSUD Al Ihsan.
Grace mengaku pihaknya, sudah menyiapkan rumah sakit jika terjadi hal yang tak diinginkan.
"Kami ingatkan kepada rumah sakit khususnya RSUD di Kabupaten Bandung untuk siap menghadapi kasus Covid-19, yang mungkin saat ini sedang melonjak karena ada omicron. Penanganan nya sama saja sih (dengan Covid- 19 sebelumnya)," ucapnya.
Direktur RSUD Al Ihsan Benarkan Ada Pasien Omicron
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al- Ihsan, Dewi Basmala, membenarkan adanya pasien diduga terpapar Covid- 19 varian Omicron.
Dewi mengatakan, memang tiga hari yang lalu pihaknya, mendapatkan telepon bahwa di daerah kabupaten bandung ada 5 orang positif omicron karena transmisi dari luar negeri.
"Ada 5 orang sekarang, yang 5 orang itu semua ada di ruang rawat inap dengan kategori yang kuning," ujar Dewi, saat ditemui di RS Al- Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (10/1/2022).
Dewi menjelaskan, karegori kuning itu masuk dengan kondisi dampak sedang, ringan, bahkan tanpa gejala.
"Jadi kalau kita lihat memang prediksi, beda dari pada delta dengan omicron. Memang delta berat pada waktu itu, nah omicron ini cenderung ringan sekali, kaya flu, masuk angin biasa, tapi memang perbedaannya adalah transmisinya cepat sekali, penularannya cepat, tapi dengan gejala yang ringan," kata Dewi.
Dewi mengatakan, yang jelas rujukan dari Soreang itu ada lima orang.
"Pada saat ini setelah kami cek memang jumlah pasien covid, ada 18 yang ada di Al- Ihsan. include didalamnya yang lima tadi.
Dewi menjelaskan, dari 18 itu terdiri dari 4 orang yang ada di zona merah, zona merah itu kondisinya sedang ke berat.
"Nah kalau yg 14 itu sedang ke ringan. sehingga kita memang membedakan ruangan itu berdasarkan security level kondisi pasien," tuturnya.
Dewi memaparkan, jadi awal screening pihaknya melakukan swab PCR terhadap 5 pasien tersebut, adapun untuk mendeteksi omicron, memang membutuhkan satu step lagi dimana itu membutuhkan sekitar 5-7 hari baru bisa mendeteksi jenis omicronnya.
"Jadi karena PCR sudah positif, kita anggap itu adalah covid-19. Penatalaksanaannya kan sama, antara omicron, covid delta, itu sama penata laksanaannya," ucapnya.
Dewi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan 5 orang tang diduga terpapar omicron karena beda dengan delta.
"Kalau delta cukup hanya denga PCR, dan pemeriksaan tersebut tergantung alat, ada yang dua jam, ada yang 6 jam. Tapi omicron ini membutuhkan waktu 5 sampai 6 hari, baru diketahui hasilnya, ini omicron atau tidak," ucapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/rsud-al-ihsan-baleendah-oke.jpg)