Anak Bandung Dibuang di Banyumas

Kesaksian Tirwan saat Temukan Jenazah Korban Tabrak Lari Nagreg, Biasa Temukan Mayat

Awalnya, Tirwan dan warga tak mengetahui jika pemuda tersebut korban kecelakaan di Nagreg. Mereka menganggap, penemuan mayat tersebut hal biasa

TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Tirwan Suwanto (63), warga Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, memberi keterangan terkait evakuasi korban kecelakaan di Nagreg, yang ditemukan tewas di Sungai Serayu Banyumas, Selasa (21/12/2021). (TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI) 

TRIBUNJABAR.ID, BANYUMAS - Kasus kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, yang dua korbannya dibuang ke Banyumas, Jawa Tengah, masih terus bergulir.

Jenazah salah satu korban, Handi Saputra (17), ditemukan di Sungai Serayu.

Handi dan Salsabila ditabrak oleh kendaraan yang ditumpangi tiga oknum TNI AD yakni Kolonel Inf Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.

Jenazah Handi ditemukan oleh Tirwan Suwanto.

Baca juga: Panglima TNI dan KSAD Diapresiasi, Transparan Tangani Kasus Tabrak Lari Salsa dan Handi di Nagreg

Dilansir dari TribunJateng.com, entah sudah berapa kali Tirwan Suwanto (63), warga Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menemukan mayat di Sungai Serayu.

Terakhir, yang dia temukan adalah mayat Handi Harisaputra.

Sementara, korban lain, Salsabila (14), ditemukan di muara Sungai Serayu di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

"Saya sering menemukan dan menjumpai mayat, bahkan kalau dihitung, bisa puluhan sejak dulu."

"Terakhir, kemarin, saya bersama babinsa dan pekerja lain menengok katanya ada mayat pria."

"Kondisinya, waktu itu, di pinggir sungai, tersangkut pohon pisang dan sampah-sampah," terangnya saat ditemui Tribunbanyumas.com, Selasa (21/12/2021).

Jarak rumahnya dengan Sungai Serayu memang cukup dekat, sekitar 100 meter dari bibir sungai.

Baca juga: TERUNGKAP BAGAIMANA Detik-detik Handi dan Salsabila Dibuang ke Sungai, Handi Kaki Lebih Dulu

Ia mengatakan, mayat pemuda itu kemudian dibawa ke RS Margono dan diautopsi selama tiga hari.

Namun, tidak ada yang mengetahui identitas pemuda itu hingga akhirnya dikembalikan ke desa.

"Karena tidak ada yang mengetahui, akhirnya dikembalikan ke desa dan dimakamkan di desa," jelasnya.

Awalnya, Tirwan dan warga tak mengetahui jika pemuda tersebut korban kecelakaan di Nagreg.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved