Cara Mencegah Penularan Demam Berdarah Dengue, Lakukan 3 M di Rumah
Masyarakat wajib waspada dan menghindari penyebab penularan demam berdarah dengue atau DBD.
TRIBUNJABAR.ID - Masyarakat wajib waspada dan menghindari penyebab penularan demam berdarah dengue atau DBD.
Cara mencegah DBD bisa dilakukan dalam lingkungan rumah.
Semua ahli sepakat, menjaga kebersihan dan tidak membiarkan ada genangan air di rumah adalah dua contoh cara untuk terhindar dari gigitan Aedes aegypti, si nyamuk belang penyebar virus dengue.
Lantas, apa yang harus dilakukan bagi masyarakat yang tinggal di lingkungan padat penduduk dengan gang senggolnya atau yang tinggal di kompleks apartemen?
Baca juga: 444 Orang di Ciamis Diserang Demam Berdarah Dengue Selama 2021 Bahkan ada yang Meninggal
Mengingat, orang yang tinggal di lantai 15 acap kali juga digigit nyamuk.
Menjawab pertanyaan itu, Ahli entomologi Warsito Tantowijoyo, PhD, memberi saran sederhana yang bisa dilakukan semua orang. "Kita harus meningkatkan kebugaran kita dan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) untuk mengurangi populasi nyamuk," ujar Warsito yang bekerja di World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (31/1/2019).
Warsito melanjutkan, meningkatkan kebugaran bisa dilakukan dengan cara makan makanan seimbang dan bergizi, olahraga, serta istirahat yang cukup.
Melakukan 3M dan 1M Jitu
Sementara itu, salah satu gerakan PSN yang terbukti efektif adalah 3M, yakni:
1. Menutup tempat penampungan air bersih
2. Menguras tempat penampungan air bersih
3. Mendaur ulang atau memusnahkan barang-barang bekas.
"Penggunaan insektisida yang tepat dan penggunaan pelindung nyamuk seperti lotion anti nyamuk dan kelambu juga bisa dilakukan," imbuh Warsito.
Dr Syahribulan, M.Si., peneliti nyamuk dari Departemen Biologi Universitas Hasanuddin dalam pemberitaan sebelumnya menegaskan bahwa tempat penampungan air justru dapat membuat nyamuk Aedes aegypti makin berkembang biak. Untuk itu, dia menganjurkan
Demam Berdarah di Ciamis
444 warga Ciamis terserang demam berdarah dengue selama 2021. Tiga di antaranya meninggal dunia.
Tiga pasien DBD yang meninggal dunia tersebut terjadi pada bulan Mei, November dan Desember masing-masing seorang.
“Tiga pasien DBD yang meninggal dunia tersebut karena terlambat penanganan. Dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi cukup parah, sehingga tidak bisa tertolong lagi,” ujar Kabid Penanganan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, dr H Harun Al Rasyid kepada Tribun Rabu (29/12).
Karena kondisi pasien sudah cukup parah, pihak keluarga langsung membawanya ke rumah sakit.
“Tidak ke puskesmas terlebih dahulu,” katanya.
Dari 444 kasus DBD yang terjadi selama 2021, tertinggi pada Desember sebanyak 124 kasus. Kemudian bulan November, sebanyak 116 kasus dan bulan Oktober.
Baca juga: Warga Bandung dan Wisatawan Mesti Perhatikan, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Kuliner Ini
Kasus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Ciamis 100 kasus, Imbanagara 74 kasus, Handapherang 48 kasus, Cikoneng 31, Baregbeg 23, Sadananya 25 kasus dan Cijeungjing 15 kasus.
Dengan rincian, laki-laki 222 orang dan perempuan 222 orang.
Tidak disangka, kasus DBD di Ciamis juga menyerang 14 bayi dan balita usia 1 tahun-4 tahun sebanyak 27 kasus). Anak dan remaja usia 5 tahun sampai 14 tahun sebanyak 102 orang.
Di Ciamis kelompok umur yang paling banyak dirawat karena DBD adalah kalangan usia 15 tahun sampai 44 tahun sebanyak 205 kasus.
Sedangkan kalangan usia di atas 44 tahun, terjangkit sebanyak 93 orang.
Menurut Kabid P2P Dinkes Ciamis, dr H Harun Al Rasyid, kasus DBD yang terjadi di Ciamis selama tahun 2021 ini hanya sepertitiga kasus DBD tahun sebelumnya, yakni sebanyak 1.467 kasus dan 5 orang meninggal dunia.
Baca juga: Kena Demam Berdarah, M Kece Sempat Pingsang, Sudah Tiga Hari Dirawat di RSUD Ciamis
Kasus DBD di Ciamis selama lima tahun terakhir, masing-masing tahun 2017 47 kasus, 2018 129 kasus, 2019 405 kasus, 2020 1.467 kasus dan 2021 444 kasus.
Rincian kasus DBD selama tahun 2021 444 kasus, yakni bulan Januari 11 kasus, Fabruari 5 kasus, Maret 6 kasus, April 7 kasus, Mei 24 kasus, seorang meninggal, Juni 29 kasus, Juli 18 kasus, Agustus 14 kasus, September 39 kasus, Oktober 51 kasus, November 116 kasus, seorang meninggal dan Desember 124 kasus, seorang meninggal.
Banyak faktor menurun drastisnya kasus DBD di Ciamis tahun 2021 ini dibanding tahun sebelumnya, 2020 menurut dr Harun disebabkan banyak faktor.
Diawali dengan Surat Edaran Bupati Ciamis katanya telah dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak berkelanjutan di semua wilayah kerja puskesmas. Terutama di daerah endemis serangan DBD.
Selain PSN serentak, intervensi lainnya yang dilakukan adalah fogging focus di lokasi kasus dan abatetisasi.
Dari informasi yang diperoleh, DBD bisa menjangkiti siapa pun. Di Ciamis, anak dan isteri anggota dewan (DPRD) ada yang sempat dirawat di rumah sakit karena DBD. Bahkan cucu Bupati Ciamis pun terjangkit DBD sehingga terpaksa dirawat di rumah sakit.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Cegah DBD di Lingkungan Padat Penduduk dan Apartemen"
Penulis : Gloria Setyvani Putri