Pasien Positif Omicron Lolos dari Wisma Atlet dan Pergi dengan Keluarga, Kok Bisa?

Satu pasien yang sebelumnya positif Covid-19 dikabarkan meninggalkan tempat karantina Wisma Atlet Jakarta di tengah meningkatnya kasus baru varian bar

Editor: Ravianto
Wartakota
Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat. Satu pasien yang sebelumnya positif Covid-19 dikabarkan meninggalkan tempat karantina Wisma Atlet Jakarta di tengah meningkatnya kasus baru varian baru virus corona Omicron atau Covid-19 varian Omicron di Indonesia 

Mengapa Bisa Kabur? Ini Kronologinya

Mengapa si pasien bisa lolos? Menkes Budi Sadikin lantas membeberkan kronologinya.

"Pada saat dia dites pertama positif. Dia minta tes pembanding, memang boleh. Dites negatif. Makanya dia minta keluar (karantina) berdasarkan hasil tes yang tadi," ujar Menkes di kantor Kemendagri Jakarta, Senin (27/12/2021).

Kemudian dispensasi tersebut diberikan ke Dinas Kesehatan DKI, dengan syarat harus menjalani isolasi di rumah.

"Dan kebetulan rumahnya bisa untuk isolasi. Lima hari kemudian tes positifnya Omicron. Jadi kita kejar lagi yang bersangkutan," jelas mantan dirut Bank Mandiri ini.

Menurut Budi, saat dites bersama keluarganya, perempuan dan keluarganya telah dinyatakan negatif.

Dari kejadian tersebut, pemerintah akan memperketat aturan karantina bagi WNI yang tiba dari luar negeri.

"Pelajaran bagi kami, karena aturannya akan kami ubah. Kalau tes hasil positif dan kedua negatif, maka ada tes ketiga. Kalau tes ketiga itu negatif artinya negatif. kalau positif, dia harus karantina terpusat," ungkap Menkes Budi.

98 Persen Kasus Omicron Berasal dari Pelaku Perjalanan Internasional

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, mayoritas temuan kasus varian Omicron di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak melakukan perjalanan internasional yang tidak mendesak.

"Tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat penting, karena sekarang sumber penyakit yang ada di sana, dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (27/12/2021).

Diketahui hingga saat ini, total kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia sudah 46 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 16 Desember lalu.

Kasus Omicron tersebut terdeteksi disaat para pelaku perjalanan internasional tiba di Indonesia dan menjalani karantina 10 hari.

"98 persen kasus Omicron adalah terjadi karena orang-orang kita pulang dari luar negeri," imbuh mantan wamen BUMN ini.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved