7 Cara Membangun Usaha Thrifting dari Nol, Berikut Tips Modal Kecil hingga Keuangan Terorganisir
Berikut ini cara membangun usaha yang sedang digemari kaum milenial, berikut tips dan cara membangun usaha Thrifting mulai dari nol
TRIBUNJABAR.ID - Berbeda zaman, berbeda pula cara pandang. Setidaknya hal ini yang membawa kebiasaan baru, khususnya pada generasi x, y dan z yang gemar dengan investasi, dan membuat usaha.
Bahkan saat ini usaha barang bekas atau thrifting sedang menjamur. Salah satu cara membangun usaha ini bukan melulu dengan modal yang kuat, namun juga memiliki visi, dan yang pasti memiliki keuntungan untuk bisa terus berjalan.
Modal yang besar bukanlah satu-satunya cara membangun usaha thrifting. Karena beberapa diantaranya justru berangkat dari modal kecil, namun mengandalkan income dengan software pembayaran yang membantu keuangan terorganisir.
Sebab, bila patokan usaha sukses dengan mempersiapkan modal yang besar, maka wajar bila banyak pengusaha pemula yang mengurungkan niat untuk mengembangkan usaha mereka.
Baca juga: Dulu Jadi Istri Rano Karno di Amanah Wali 4, Artis Eksanti Kini Bangun Usaha Fesyen di Bandung
Sulitnya mendapatkan modal membuat pengusaha berpikir panjang dan terus mempertimbangkan banyak hal, terutama dalam mengelola keuangan. Tak jarang banyak pengusaha menggunakan freelance dan produk SAAS.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah cara membangun usaha thrifting minim modal dimulai dari nol.
Cari Motivasi
Langkah awal membangun usaha ini cukup sederhana yakni menjawab pertanyaan, “Apa inspirasi dan motivasi kita dalam membangun perusahaan?”
Karena untuk membangun sesuatu butuh alasan supaya menjadi pijakan ke depan bukan hanya karena sedang tren saja.
Sedangkan inspirasi bisa didapatkan dari mana saja, mulai dari buku, media sosial, cerita kisah sukses dan lainnya. Sehingga, bila motivasi dan inspirasi telah dimiliki, maka pondasi dalam membangun usaha semakin kuat.
Dapatkan hati konsumen
Cara membangun usaha thrifting adalah dengan mendapatkan hati konsumen.
Pertama, harus memahami apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen agar barang thrift yang kita tawarkan dapat diterima dengan baik.
Misalnya tren sweater, oversized clothes, corduroy pants, dan lainnya bisa dijadikan etalase jualan.
Melakukan otomatisasi bisnis
Sebagai pemilik usaha, pengetahuan dan fokus kita akan terbagi-bagi ke dalam banyak hal.
Mulai dari pengembangan produk, cara pemasaran produk, pembukuan hingga layanan pelanggan, semua itu harus dikuasai.
Oleh sebab itu, agar performa usaha thrifting tetap efisien sebaiknya mulai berpikir untuk melakukan otomatisasi dan outsourcing bisnis.
Kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan bisa kita manfaatkan untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti melakukan analisis data penjualan dan pembelian, fokus pada pemasaran, manajemen risiko, hingga pembukuan, penggajian, dan pembayaran bisnis.
Baca juga: Tips Membangun Usaha Online Jajanan Tradisional Ala Kyla Food, Bisa Bertahan Saat Pandemi
Strategi pemasaran melalui media sosial
Cara membangun usaha untuk menekan modal adalah dengan memanfaatkan platform media sosial. S
ebab, saat ini untuk dikenal oleh masyarakat luas, banyak orang akhirnya memanfaatkan media sosial dan berhasil.
Bahkan, hampir seluruh strategi pemasaran menerapkan digital marketing melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Tiktok.
Kita bisa mulai beriklan lewat banyak saluran media sosial, endorse influencer mulai dari nano influencer hingga macro influencer yang sesuai dengan target pasar kita.

Baca juga: Hobi Mulung, Usaha Thrift Shop Ini Mampu Meraup Jutaan Rupiah, Intip Yuk Triknya
Bekerja sama dengan freelancer terpercaya
Sekalipun sudah memanfaatkan teknologi SaaS (software as a service), untuk beberapa fokus pekerjaan sebaiknya ditangani oleh ahlinya, misalnya saja aspek pemasaran yang menerapkan strategi digital marketing.
Dengan bekerja sama dengan freelancer atau pekerja lepas yang profesional ini, selain meringankan beban kita juga memberikan hasil yang memuaskan karena telah ditangani oleh ahlinya.
Manfaatkan software keuangan terpercaya
Sudah bukan rahasia lagi bahwa apapun yang berkaitan dengan keuangan tentu menjadi hal yang krusial sehingga harus mendapatkan perhatian khusus.
Bahkan, sering kali perhatian kita sebagai pemilik usaha thrifting hanya berfokus pada keuangan usaha saja.
Untuk mempermudah pekerjaan, kita bisa memanfaatkan software keuangan yang dapat membantu bisnis dalam mengelola pengeluaran.
Biasanya software ini menyediakan fitur pembayaran digital untuk tagihan invoice, klaim reimbursement, hingga payroll alias penggajian. Semuanya dapat dilacak dan dimonitor dalam satu dasbor terpusat.
Baca juga: Bangun Rumah Sesuai Impian dan Ide Sendiri, Ini 5 Tips Hemat Membangun Rumah dari Nol
Mulai Lakukan
Biasanya, kita sebagai pendiri sekaligus pemilik usaha memiliki mimpi-mimpi dan rencana besar terhadap bisnis atau usaha yang akan kita kembangkan.
Sekalipun begitu, alangkah lebih tepat lagi apabila dimulai dari rencana atau langkah awal membangun perusahaan yang paling kecil yakni dari usaha thrifting.
Untuk merealisasikan rencana tersebut tentu akan memakan waktu yang cukup lama, jangan sampai kita hanya membuang-buang waktu saja.
Oleh karena itu, lakukan rencana dari yang kecil terlebih dahulu untuk menghasilkan sesuatu yang besar. Let’s do it!