Batasi Umat untuk Misa Natal, Gereja Katolik di Bandung Hanya Buka Pendaftar Online

BANDUNG, TRIBUNJABAR.ID- Sejumlah gereja di Bandung membatas jumlah umat yang akan mengikuti misa Natal pada 24 dan 25 Desember mendatang.

Gereja Katolik St Fransiskus Xaverius, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, misalnya.

Umat yang akan hendak mengikuti misa Natal harus mendaftar secara daring atau online melalui google form.

Jika tidak bisa mendaftar menggunakan google form, umat bisa menghubungi ketua lingkungan, panitia Natal, Sekretariat atau langsung menghubungi admin misa Natal untuk di data.

"Batas akhir pendaftaran pada Selasa, 21 Desember 2021 pukul 21.00, atau kalau kuota sudah terpenuhi," bunyi pengumuman di gereja itu.

Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, Senin (20/12/2021) pukul 23.30, pendaftaran untuk misa Malam Natal pukul 17.00 dan 20.00 sudah ditutup.

Baca juga: Contoh Caption Ucapan Selamat Natal 2021, Pakai Kata-kata Bijak Ini untuk Update Media Sosial

Berdasarkan pengumuman yang sama, Gereja Katolik St Fransiskus Xaverius Dayeuhkolot membuka misa Natal khusus anak-anak pada Minggu (25/12/2021) pukul 10.00.

Pendaftaran melalui link atau bisa langsung ke petugas yang mendata setelah misa mingguan pada 12 dan 19 Desember 2021.

Berdasarkan pantuan, pendaftaran melalui online juga sudah ditutup pada Senin (20/12/2021) malam.

Gereja Katolik Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria (HTBSPM) di Jalan Buahbatu, Kota Bandung, juga menerapkan peraturan serupa.

"Setiap misa nanti kapasitas hanya untuk 350 umat," kata Sekretaris Paroki HTBSPM, Mario Surya, saat ditemui Tribun Jabar di Gereja HTBSPM, Senin (20/12/2021).

Jumlah itu, ucapnya, hanya separuh dari kapasitas gereja dibandingkan tiap misa Natal pada masa normal.

"Kapasitas gereja sekitar 500 orang. Biasanya, ketika Natal dan Paskah, ada penambahan tenda sehingga dapat menampung 600 umat," ujarnya.

Baca juga: Contoh Ucapan Selamat Natal 2021, Cocok untuk Kartu Ucapan, Ditulis dalam Bahasa Inggris

Menurutnya, misa itu hanya untuk umat Paroki HTBSPM sehingga formulir pendaftaran online hanya disebar ke umat melalui para ketua lingkungan.

"Kami belum menerima umat dari luar paroki," katanya. Umat yang tak kebagian pedaftaran, ucapnya, bisa mengikuti misa secara daring.