Anak Bandung Dibuang di Banyumas
SADISNYA Penabrak 2 Remaja di Nagreg Ini, Handi Masih Bernafas Ketika Dibuang ke Sungai Serayu?
Handi ternyata masih bernapas saat dibawa masuk ke mobil penabrak sebelum dibawa lari dan mayatnya ditemukan di Sungai Serayu, sepekan kemudian.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penabrak Handi Saputra dan Salsabila Gmelina Putri, dua remaja di Nagreg, perbatasan antara Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021) lalu belum juga tertangkap.
Kini terungkap betapa sadisnya para penabrak Handi dan Salsabila itu.
Seperti diungkapkan saksi, Handi ternyata masih bernapas saat dibawa masuk ke mobil penabrak sebelum dibawa lari dan mayatnya ditemukan di Sungai Serayu, sepekan kemudian.
Handi diduga dibuang ke Sungai Serayu dalam keadaan masih hidup.
Saksi mata berinisial SI mengatakan kalau dia melihat Handi masih bergerak sementara Salsabila ada di kolong belakang mobil.
Setelah dievakuasi dari kolong mobil, korban Handi, menurutnya dimasukkan ke bagasi belakang, sementara Salsabila di jok tengah.
Kondisi kedua korban menurutnya saat itu tidak sadarkan diri.
Namun ia melihat Handi masih bergerak, sementara Salsabila sudah sama sekali tak bergerak.
Aksi sadis pelaku ini membuat orangtua korban mengelus dada.
Dia membayangkan putranya dibuang ke sungai dalam keadaan masih hidup.
Ayah dari Handi, Entes Hidayatullah mengatakan, perilaku pengendara mobil yang terlibat tabrakan dengan anaknya tidak manusiawi.
"Mohon kepada bapak-bapak petugas kepolisian, saya dengan sangat memohon, dapatkan itu orangnya. Dia juga pasti punya anak," ujarnya.
Perbuatan pelaku, ujar Entes, sangat menyakiti hatinya.
"Setega itu, ditabrak dibuang lagi, sakit hati saya sebagai orangtua anaknya dibuang ke kali, kayak anjing aja," ungkapnya.
Hal senada dikatakan Deden, paman Salsabila. Ia juga berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelakunya.
"Harapan saya untuk pihak kepolisian, saya atas nama keluarga wanita mohon dengan sangat untuk mengejar dan mendapatkan pelaku agar dihukum setimpal. Itu harapan kami," ujarnya.
Ditemukan di Banyumas dan Cilacap
Handi Saputra dan Salsabila, sejoli yang mengalami kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, akhirnya diketahui nasibnya setelah hilang berhari-hari.
Keduanya ternyata meninggal dunia dan jasadnya ditemukan di Banyumas serta Cilacap.
Mereka meninggal setelah ditabrak sebuah minibus.
Meski keberadaan tiga pria yang berada dalam minibus hitam yang menabrak Handi dan Salsabila masih misterius, SI (25), salah seorang saksi mata, ternyata masih mengingat betul penampilan ketiganya.
Ia bahkan juga mencatat nomor polisi minibus hitam yang keberadaannya hingga kemarin juga belum diketahui, yakni B 3xx Q.
Ia mengaku masih mengingatnya betul karena saat itu berada di lokasi dan melihat evakuasi Salsabila dan Handi ke mobil B 3xx Q tersebut.
Saat itu, menurut SI, ia baru saja pulang dari Bandung dan mengisi bensin di pom bensin dekat lokasi.
Ia mengatakan, di dalam mobil hitam itu terdapat tiga orang yang terlihat panik saat mobilnya menabrak kedua korban.
"Ada tiga orang, perawakannya rapi seperti orang yang sedang berdinas, nada bicaranya bukan orang sini," ujar SI kepada Tribun Jabar, Minggu (19/12/2021).
Dalam sebuah foto terlihat jika penabrak orang yang ada di dalam mobil berambut pendek.
Tiga orang tersebut menurutnya mempunyai peran berbeda saat proses evakuasi kedua korban.
Dua orang mengevakuasi korban, kemudian satu orang lain hanya berdiri memberikan perintah agar korban segera dibawa ke rumah sakit.
"Kata orang yang berdiri itu, 'ayo cepat masukkan ke mobil, bawa ke rumah sakit, bawa ke rumah sakit'," ungkap SI.
Ia mengatakan, benturan dari kecelakaan tersebut terdengar jelas sehingga mengagetkannya saat sedang mengisi bensin.
Setelah selesai mengisi bensin, ia pun segera menghampiri lokasi kejadian.
Saat itu, banyak warga sekitar yang histeris lantaran melihat salah seorang korban, Salsabila, tengah tak sadarkan diri di dalam kolong mobil.
"Ada ibu-ibu, teriak-teriak sambil nangis, itu Bila (Salsabila), anaknya itu. Kalau posisi Handi itu kolong depan," ucapnya.
Setelah dievakuasi dari kolong mobil, korban Handi, menurutnya dimasukkan ke bagasi belakang, sementara Salsabila di jok tengah.
Kondisi kedua korban menurutnya saat itu tidak sadarkan diri.
Namun ia melihat Handi masih bergerak, sementara Salsabila sudah sama sekali tak bergerak.
Dimakamkan di Kampung Halaman
Suasana haru mengiringi pemakaman kembali Salsabila (14) dan Handi Saputra (17) di kampung halamannya masing-masing, Minggu (19/12/2021) dini hari.
Bila, begitu Salsabila disapa, dimakamkan kembali di Kampung Tegallame, Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, tak jauh dari kediaman orang tuanya.
Sementara, Handi, dimakamkan di pemakaman umum Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kabupaten Garut, juga tak jauh dari kediaman orang tuanya.
Handi dan Bila meninggal saat berboncengan menggunakan sepeda motor di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12/2021) lalu.
Keduanya, tertabrak minimus hitam yang melaju kencang ke arah Malangbong, Kabupaten Garut.
Dalam keadaan terluka parah, keduanya kemudian dibawa penabraknya, yang mengaku hendak membawa kedua korban ke rumah sakit.
Namun, sejak itulah, keberadaan keduanya tak diketahui hingga akhirnya ditemukan hampir sepuluh hari kemudian, mengambang di Sungai Serayu, di dua lokasi berbeda.
Ditemui usai pemakaman kembali Salsabila di Kampung Tegallame, Minggu (19/12/2021), Paman Salsabila, Deden Sutisna (42), mengatakan jasad keponakannya ditemukan polisi ditemukan di muara Sungai Serayu di Kabupaten Cilacap.
Namun, karena identitasnya tak diketahui dan kondisinya sudah mulai membusuk, polisi akhirnya memakamkan Salsabila di pemakaman yang berada tak jauh dari lokasi penemuan.
Saat yang hampir bersamaan, polisi juga menghubungi mereka karena ada kecurigaan bahwa jasad yang ditemukan di Serayu ada kemungkinan adalah jasad remaja korban tabrakan yang tak diketahui rimbanya setelah dibawa penabraknya.
Deden mengatakan, segera setelah mendapatkan kabar tersebut, Jajang, ayah Salsabila pun berangkat langsung ke Cilacap untuk memastikan ciri-ciri jasad yang ditemukan polisi dengan Salsabila, korban kecelakaan lalulintas yang hilang.
Untuk memastikannya makam pun dibongkar, dan ternyata benar bahwa itu jasad Salsabila.
Deden mengatakan, bersama warga dan keluarganya yang lain, sudah mencari korban ke beberapa puskesmas, klinik, dan rumah sakit, selama berhari-hari.
Tak hanya di rumah sakit terdekat, tapi sudah mencari ke Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut. Bahkan, mereka pun, menurut Deden, juga melakukan pencarian hingga ke kamar-kamar jenazah.
Deden mengaku bersyukur banyak pihak yang membantu mencari korban, mulai dari petugas polisi, warga, hingga relawan SAR.
"Alhamdulillah, meski sudah dikubur di sana, Salsabila bisa ditemukan, dan jasad Salsabila bisa dibawa pulang ke sini," ujar Deden.
Berbeda dengan jasad Salsabila yang ditemukan di Cilacap, jasad Handi Saputra ditemukan di Sungai Serayu di Kabupaten Banyumas, Sabtu (11/12/2021).
Karena tak ada identitas dan kondisinya sudah membusuk, petugas pun akhirmnya memakamkan Handi di makam terdekat dengan lokasi penemuan, yakni TPU Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Sama seperti Salsabila, makam Handi di Banyumas pun akhirnya dibongkar. Jasadnya kemudian dibawa dan dimakamkan kembali di pemakaman umum Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kabupaten Garut.(sidqi al ghifari)