Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa Selama 11 Hari ke Depan

Penduduk itu mengatakan bahwa belanja bahan makanan juga dilarang pada hari ulang tahun itu sendiri yakni pada 17 Desember.

Editor: Ravianto
AFP/KCNA via KNS /Kompas.com
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melarang warga tertawa, minum alkohol hingga belanja selama masa berkabung negara itu. 

“Ketertiban dan keamanan sosial harus dipastikan, sehingga perusahaan bertanggung jawab mengumpulkan makanan untuk diberikan kepada warga dan karyawan yang tidak bisa masuk kerja karena kekurangan pangan,” kata sumber kedua.

Untuk merayakan kehidupan Kim Jong Il, pemerintah memanfaatkan veteran militer tua untuk mempromosikan pencapaian dan kontribusi terbesar mendiang “Pemimpin Terhormat” bagi negara.

Provinsi Hamgyong Selatan di bagian timur sedang merencanakan beberapa acara untuk Kim.

Ini termasuk pameran fotografi dan seninya, konser kenangan, dan pameran Kimjongilia, bunga yang dinamai mendiang pemimpin, kata seorang pejabat dari kota Tanchon kepada RFA.

“Tim propaganda dan ceramah tentara tua, yang terdiri dari perwira militer berusia 50-an dan 60-an, mengunjungi setiap pabrik, perusahaan, dan unit pengawas lingkungan untuk mendidik orang-orang tentang kerja keras dan dedikasi Kim Jong Il,” kata sumber ketiga. .

“Belum lama ini seorang tentara wanita yang memainkan akordeon bergabung dengan tim dan dia menyanyikan lagu dan membaca puisi memuji Kim Jong Il,” imbunya.

Ceramah dan pertunjukan sudah dimulai di beberapa bagian provinsi.

“Mereka datang dan menyanyikan lagu-lagu pujian untuk Kim Jong Il dan mengadakan ceramah singkat tentang kehebatan dan prestasinya,” katanya.

Kim Jong II

Kim Jong Il memerintah Korea Utara dari tahun 1994 dan meninggal dunia pada tahun 2011.

Kemudian digantikan oleh putra ketiga dan bungsunya, Kim Jong Un.

Kim Jong Il meninggal karena serangan jantung pada 17 Desember 2011 pada usia 69 tahun setelah memerintah negara itu selama 17 tahun dalam kediktatoran yang brutal dan represif.

Pemerintahan Kim Jong Il bertepatan dengan salah satu periode tergelap dalam sejarah Korea Utara, kelaparan 1994-1998, yang menewaskan jutaan warga negara itu, menurut beberapa perkiraan. Periode ini sekarang disebut oleh orang Korea Utara sebagai “Maret yang Sulit.”

(Tribunnews.com/Yurika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved