Teror yang Sebabkan 300 Ekor Ayam Mati, Pelakunya Monyet Ekor Panjang yang Terpisah dari Koloni

Menurut Dede, konflik satwa liar monyet ekor panjang dengan warga di Desa Kiarapayung tersebut sudah terjadi sejak Oktober 2021.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma
Monyet ekor panjang di Pedukuh Sireng 1, Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Menyusul terjadinya konflik satwa liar monyet ekor panjang (Maccaca fascicularis)  dengan warga di Desa Kiarapayung Kecamatan Rancah Ciamis yang telah menyebabkan 23 ekor kambing jadi korban berikut 300 ekor ayam, pihak BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis telah menurunkan 5 petugas ke lokasi kejadian.

“Sejak seminggu lalu telah kami melakukan pemantauan di lokasi kejadian dan ikut melakukan penanganan konflik  (antara satwa liar dengan warga),” ujar Dede Nurhidayat S.Hut, fungsional konservasi pada BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis kepada Tribun Kamis (16/12).

Menurut Dede, konflik satwa liar monyet ekor panjang dengan warga di Desa Kiarapayung tersebut sudah terjadi sejak Oktober 2021.

Baca juga: Satu Monyet Liar di Ciamis Mati Ditembak, Ratusan Ayam dan Puluhan Kambing serta Domba Jadi Korban

Dan sebanyak 23 ekor kambing jadi korban serangan satwa liar tersebut, 7 ekor diantaranya mengalami kematian. Sebanyak 300 ekor ayam juga jadi korban.

Puluhan ekor kambing dan ratusan ekor ayam milik warga tersebut diserang saat pagi dan sore. Pelakunya adalah dua ekor monyet ekor panjang.

Monyet ekor panjang yang kehadirannya menimbulkan konflik satwa liar dengan warga di Desa Kiarapayung menurut Dede adalah individu monyet yang terpisah dari koloni.

Menyusul terjadinya teror satwa liar dengan warga di Dsa Kiarapayung tersebut, BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis melakukan upaya penanganan konflik bekerjasama dengan  unsur Polsek Rancah, Koramil rancah, Perbakin, Pemdes Kiarapayung dan relawan serta warga.

Hasilnya, Selasa (14/12) sore berhasil dilumpuhkan satu ekor monyet ekor panjang yang telah melakukan penyerangan terhadap puluhan ekor kambing dan ratusan ekor ayam milik warga di Desa Kiarapayung tersebut.

“Satu ekor monyet ekor panjang yang berhasil dilumpuhkan tersebut merupakan monyet jantan usia dewasa,” katanya.

Monyet tersebut menurut Dede diperkirakan sudah terpisah dari koloninya. Mungkin karena suksesi kepimpinan dari koloninya, individu monyet tersebut jadi tersisih dan terpisah dari koloninya. Dan terdampar di Desa Kiarapayung.

“Tapi belum diketahui asal usulnya dari mana. Belum diketahui koloni ada di mana,” ujar Dede.

Juga belum diketahui pasti asalnya dari desa setempat atau dari luar desa setempat.

Individu monyet yang melakukan penyerangan terhadap ternak warga tersebut diperkirakan karena lapar dan juga karena “marah” atau ngamuk setelah tersisih dari koloninya.

Baca juga: Monyet Liar Serang Ratusan Ekor Ternak di Ciamis, Dinas Peternakan Turunkan Tim Keswan ke Lokasi

Informasi dari warga menurut Dede, ada dua ekor individu monyet ekor panjang yang terlibat konflik dengan warga di Desa Kiarapayung tersebut.

“Satu ekor sudah berhasil dilumpuhkan. Berarti tinggal satu lagi,” katanya.

Berdasarkan PP No 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, monyet ekor panjang (Maccaca fascicularis) tidak termasuk satwa yang dilindungi karena populasinya banyak (tidak langka).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved