Guru Rudapaksa Santri
SMP Negeri Cisayong Gelar pembekalan Upaya Preventif Hadapi Kekerasan Seksual di Sekolah
Mengantisipasi kejadian serupa, lembaga pendidikan perlu memiliki wawasan yang berkaitan dengan upaya preventif terkait kekerasan seksual di sekolah
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Puluhan guru dan tenaga TU SMP Negeri Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, mendapat pembekalan wawasan terkait antisipasi terjadinya kekerasan seksual di sekolah.
Kegiatan tersebut sebagai respon pihak SMP Negeri Cisayong atas terjadinya kasus rudapaksa Herry Wirawan, pemilik boarding school di Bandung terhadap para santriwatinya.
"Ini sebagai respon kami atas peristiwa yang terjadi di boarding school tersebut," kata Kepala SMP Negeri Cisayong, Endang, disela acara.
Baca juga: Banyak Pihak Usulkan Kebiri Bagi Herry Wirawan, Begini Mekanisme Hukuman Kebiri di Indonesia
Menurut Endang, untuk mengantisipasi kejadian serupa, lembaga pendidikan perlu memiliki wawasan yang berkaitan dengan upaya preventif.
"Pola kegiatan belajar pun saat ini berubah yang sudah tentu mempengaruhi perilaku anak. Salah satunya akibat dampak negatif teknologi digital," kata Endang.
Sebagai pembicara utama, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto. Ia pun mengapresiasi respon cepat pihak sekolah.
"Setelah adanya kejadian rudapaksa di boarding school Bandung dan salah satu korbannya dari Tasikmalaya, diperlukan pembekalan seperti ini," kata Ato.
Guru dan tenaga TU serta warga sekolah lainnya, menurut Ato, perlu mendapat wawasan terkait upaya preventif terjadinya kasus kekerasan seksual.
"Apalagi kasus kekerasan seksual ini trendingnya dilakukan oleh orang dekat. Ini yang harus diantisipasi," ujar Ato.
Baca juga: Herry Wirawan Pakai Dana Hibah Pemprov Jabar untuk Rudapaksa 12 Santriwati Hingga Hamil