Santriwati Korban Rudapaksa Guru Pesantren Herry Wirawan 21 Orang, Tersebar di 4 Daerah Ini

Santriwati korban rudakpaksa yang dilakukan guru pesantren Herry Wirawan jadi 21 orang, tersebar di berbagai daerah di Jabar.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Mega Nugraha
Kolase (Istimewa dan Tribunjabar.id/Cipta Permana)
Terungkap nasib miris para santriwati di pesantren yang diasuh Herry Wirawan. Mereka ternyata kerap diminta jadi kuli bangunan. 

Kasusnya Seperti Dirahasiakan

"Buat saya kasus ini sangat memalukan, karena kesannya seperti ditutup-tutupi padahal perbuatan ini sudah terjadi sejak lama, dan sudah diketahui sejak beberapa bulan lalu, tapi baru ramainya sekarang ini," kata Nurul Arifin, Anggota DPR RI Arifin di Bandung, Jumat (10/11/2021).

Ia murka melihat kasus itu sudah terjadi sejak 2016 dan yang lebih mengenaskan, pemerkosaan santriwati itu dilakukan secara berulang.

Baca juga: Santriwati Bandung yang Diperkosa Herry Wirawan Jadi Kuli Bangunan: Disuruh Nembok sampai Ngecat

"Kemudian tidak ada penyesalan dalam diri pelakunya, sehingga perbuatan itu dilakukan berulang-ulang dengan jumlah korban yang terus bertambah," ujarnya.

Nurul Arifin mengutuk keras perbuatan tersebut dan meminta aparat penegak hukum menjatuhkan sanksi vonis hukuman seberat-beratnya. Apalagi korban kejahatan kemanusiaan tersebut adalah anak-anak di bawah umur dan juga anak didiknya pelaku.

"Hukuman seberat-beratnya harus diberikan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan pelaku. Ancaman hukuman 15 tahun bagi pelaku kejahatan asusila yang diatur dalam KUHP masih sangat kurang, apalagi ini korbannya banyak juga masih di bawah umur dan mencoreng kelembagaan pondok pesantren. Jadi menurut saya ini sangat keterlaluan," ucapnya.

Nurul menambahkan, dalam menangani kasus kejahatan kemanusiaan seperti ini, aparat penegak hukum maupun pemerintah, seharusnya tidak terkesan memberikan perlindungan bagi pelaku kejahatan.

Dugaan tersebut mengingat, kasus baru diungkapkan ke publik setelah proses persidangan pelaku berjalan selama beberapa kali.

"Ini kan kelihatannya ada upaya untuk tidak memblow up kasus tersebut ke publik. Maka ketika kasus tersebut terekspos di masyarakat, kita semua kaget dan menyesal mengapa tidak dari dulu. Memang, sepertinya harus di ributin dulu baru mendapat perhatian dari semua pihak," ujarnya.

Istri Ridwan Kamil Sudah Tahu Sejak Mei

Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Jabar, Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil ternyata sudah tahu sejak Mei kasus tersebut. Pihaknya turun langsung mendatangi keluarga dan korban untuk memberikan dukungan moral dan psikologis.

"Saya dengan P2TP2A sudah mengetahui kejadian ini sejak Mei lalu. Bahkan saya datang sendiri datang memberi semangat, ngobrol langsung dengan para korban. Saat itu, ada 20-an orang yang ada di rumah aman kami," tuturnya di Bandung, Kamis (9/12/2021).

Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil tersebut mengatakan sejak kasus terungkap, Pemprov Jabar sudah memberikan pendampingan maksimal bagi para korban.

"Semua sudah mendapat penanganan dari tim kita dan pemda setempat. Mereka sedang trauma healing," kata Atalia.

Dengan adanya kasus tersebut, Atalia berharap para orangtua bisa lebih teliti dalam memilih sekolah dan memberikan edukasi tentang pelecehan dan kekerasan seksual.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved