Guru Rudapaksa Santriwati
3 Anak Korban Rudapaksa Herry Wirawan Dikeluarkan dari Sekolah, Orangtua Korban Ingin Habisi Pelaku
Salah satu ayah korban berinisial YY (44), menceritakan bagaimana hancurnya dia saat mendengar anaknya menjadi korban rudapaksa gurunya sendiri.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ada fakta baru terkait kasus Herry Wirawan, guru pesantren yang merudapaksa santriwati hingga hamil dan melahirkan 8 bayi.
Tiga santriwati yang menjadi korban perbuatan bejat pelaku Herry Wirawan ternyata dikeluarkan dari sekolah.
Mereka dikeluarkan karena menjadi korban rudapaksa.
Hal itu disampaikan oleh Bunda Forum Anak Daerah (FAD), Atalia Praratya.
Dikatakan Atalia, saat kejadian ini mencuat pada Juni 2021 lalu, ada 20 orang yang diamankan di Rumah Aman P2TP2A Jawa Barat.
Dari jumlah itu, 13 orang menjadi korban dan tujuh orang berstatus saksi.
"Saat ini 10 anak sudah sekolah, lima anak belum sekolah, tiga anak dikeluarkan dari sekolah dengan alasan sudah punya anak dan terkait kasus ini. Dua anak sudah kuliah dan magang," kata Atalia saat dikonfirmasi Kompas.com lewat telepon seluler, Jumat (10/12/2021) malam.

Dari laporan yang ia terima, awalnya pihak sekolah tak mengetahui kondisi para santri yang pernah menjadi korban pelecehan saksual.
"Jadi awalnya sekolah tidak tahu bahwa korban memiliki anak, setelah diketahui, maka diberhentikan."
"Tapi hanya dua korban yang punya anak (dikeluarkan sekolah), satu lagi saya tak tahu yang pasti, anak ini tidak punya bayi tapi dikeluarkan."
"Ada satu anak lagi yang putus sekolah tapi saya belum tahu penyebab pastinya," ungkapnya.
Orangtua korban sempat ingin membunuh pelaku
Aksi bejat Herry Wirawan itu juga membuat hati para orangtua korban hancur.
Salah satu ayah korban berinisial YY (44), menceritakan bagaimana hancurnya dia saat mendengar anaknya menjadi korban rudapaksa gurunya sendiri.
"Saya marah, geram. Waktu itu dini hari saya mendengar kenyataan pahit itu."
"Istri saya saat itu pun sampai kejang-kejang selama dua jam," katanya saat diwawancarai TribunJabar.id, Jumat.
Ia mengaku, sempat ingin membunuh pelaku saat mengetahui bahwa anaknya itu pernah melahirkan anak dari perbuatan Herry Wirawan.
Kemarahannya semakin memuncak saat melihat istrinya jatuh sakit ketika pertama kali mendengar kenyataan itu.
"Kalau waktu itu saja istri saya meninggal karena kejang-kejang akibat mengetahui anak saya jadi korban, saya tidak segan untuk bunuh dia," ujarnya penuh amarah.
(TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)