Viral Foto Bripda Randy Diborgol dan Dibui, Menyuruh Nwy Depresi lalu Mati Minum Racun

Beredar foto polisi jahat Bripda Randy yang terlibat aborsi kehamilan pacarnya, Nwy yang belakangan mati minum racun di makam ayahnya.

Editor: Mega Nugraha
Istimewa/MemoMedsos
Beredar foto polisi jahat Bripda Randy yang terlibat aborsi kehamilan pacarnya, Nwy yang belakangan mati minum racun di makam ayahnya. 

TRIBUNJABAR.ID- Beredar foto polisi jahat Bripda Randy yang terlibat aborsi kehamilan pacarnya, Nwy yang belakangan mati minum racun di makam ayahnya.

Dalam foto yang beredar, tampak pria disebut-sebut sebagai Bripda Randy, diduga si polisi jahat, berada di balik jeruji besi.

Dia tidak lagi memakai seragam Polri melainkan sudah menggunakan pakaian tahanan oranye.

Baca juga: Orang yang Sedang Lari Pagi di Cimenyan Diserempet Motor Hingga Jatuh, Lalu Dirampok

Tidak hanya itu, meski sudah di dalam sel, sosok diduga si polisi jahat ini masih diborgol meski dalam bui. Borgol yang digunakan berupa plastik.

Tampak wajahnya seperti memalas menghadap kamera dan tangan diborgol memegang jeruji besi. Dua polisi beseragam tampak di hadapan si polisi jahat itu, menatap dengan tajam.

Bripda Randy Ditangkap

Polda Jatim meringkus oknum polisi Bripda Randy terkait kematian Nwy yang meninggal minum racun. Bripda Randy saat ini bertugas di Polres Pasuruan sekaligus mantan pacar Nwy.

Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo menerangkan, Bripbda Randy sempat berpacaran dengan Nwy, mahasiswi Universitas Brawijaya, Malang.

Baca juga: ANALISA dan Temuan PVMBG Terkait Letusan Gunung Semeru

"Kami mengamankan seseorang yang berinisial RB, yang bersangkutan profesinya Polisi berpangkat Bripda, bertugas umum di Polres Pasuruan," ungkap Brigjen Slamet dalam konferensi pers di Polres Mojokerto, Sabtu (4/12/2021) malam.

Bripda Randy saat ini ditahan di Polda Jatim dan menjalani pemeriksaan. Dari pemeriksaan itu, terungkap bahwa Bripda Randy diduga meminta agar Nwy aborsi kandungannya.

Keduanya berkenalan sejak 2019 di momen launching toko baju di Malang. Keduanya kemudian bertukar nomor telpon.

Hingga akhirnya, keduanya pacaran. Pacarannya yang kelewat batas membuat keduanya terlibat hubungan intim suami istri hingga Nwy hamil.

Rupanya, dari hubungan intim suami istri itu, korban sempat dua kali aborsi atau perampasan nyawa bayi di dalam kandungan dengan minum obat penggugur kandungan.

Pertama saat usia kandungan 1 minggu dan kedua saat kandungan empat bulan. Biaya obat penggugur kandugan itu hingga Rp 1,5 juta. Korban sempat alami pendarahan di Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: SOSOK Bripda RB, Polisi Kekasih Mahasiswa yang Akhiri Hidup di Atas Makam Ayahnya, Dinas di Sini

"Selama pacaran, Oktober 2019 sampai dengan Desember 2021, sudah melakukan tindakan aborsi bersama, yang mana dilaksanakan pada Maret Tahun 2020 dan yang kedua Agustus 2021," bebernya.

Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo menyebut, pihaknya akan menindak tegas terhadap pelanggaran kode etik Polri tesebut.

"Kami tidak akan pandang bulu, siapapun ketika ada pelanggaran kami akan melakukan penindakan," pungkasnya.

Kronologi

Nwy mahasiswa Universitas Brawijaya di Kota Malang itu ditemukan terkapar di makam ayahnya itu pada Kamis (2/12/2021).

Juru kunci makam Dusun Sugihan, Sugito (60) mengatakan sebelumnya melihat korban mengendarai sepeda motor ke area pemakaman.

Saat itu, dia bersih-bersih pemakaman dan melihat korban sudah tergeletak dalam kondisi meninggal di atas makam ayahnya yang meninggal 100 hari lalu.

"Saya melihat dia (Korban, Red) sudah terlentang dan ternyata sudah meninggal,” ungkapnya, Jumat (3/12/2021).

Dia melihat sebuah botol berisi air warna kemerahan dan cokelat diduga racun di dekat korban

"Ada botol masih ada isi dan sedotan plastik aromanya menyengat," jelasnya.

Kapolsek Sooko, AKP Moch. Shohibul Yakin saat dikonfirmasi membenarkan korban meninggal diduga mengakhiri hidup lantaran depresi. Pihaknya kini menyelidiki minimum diduga berisi racun.

"Minuman di botol racun namun jenisnya apa itu yang masih kami selidiki,” bebernya.

Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Hasil visum luar petugas tidak menemukan indikasi keracunan seperti busa di bagian mulut korban.

”Tidak ada busa di mulut dan luka di tubuh korban memang keracunannya itu tidak kelihatan," pungkasnya.

Trending di Twitter

Kematian Novia Widyasari ini langsung trending di Twitter bahkan Kapolri ikut mencuit membalas.

Saking trendingnya, netizen mengunggah catatan tulisan terakhir yang dibuat NWy hingga foto Bripda Rb.

Berdasarkan surat pernyataan dari pihak keluarga yang bersangkutan terkait tidak dilakukannya autopsi terhadap jenazah korban, Kamis (2/12/2021) yang menyatakan bahwa sebelum kejadian itu NW mengalami depresi setelah ayahnya meninggal tiga bulan lalu.

Kemudian, ditambah persoalan asmara hubungan dengan mantan pacarnya yang putus.

Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Andaru Rahutomo mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian mahasiswa NW yang meninggal diduga minum racun di atas pusara ayahnya.

Korban diduga depresi lantaran permasalahan asmara dengan mantan pacarnya yang merupakan anggota Polisi berinisial (R)

"Dari hasil penyelidikan kami dapati bahwa benar si R anggota Polres Pasuruan memiliki hubungan sebelumnya dengan korban," ungkapnya, Sabtu (4/12/2021).

Andaru menyebut pihaknya bekerjasama dengan Propam Polda Jatim terkait informasi-informasi yang beredar di media sosial tersebut.

"Nah terkait dengan informasi yang beredar kami melakukan pendalaman bekerjasama dengan Propam Polda Jatim," jelasnya.

Pihaknya kini melakukan investasi terkait kasus kematian mahasiswi NW yang menyita banyak perhatian publik.

"Dan sekarang sedang dilakukan investigasi pemeriksaan hasilnya seperti apa nanti akan kita disampaikan kemudian," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved