ANALISA dan Temuan PVMBG Terkait Letusan Gunung Semeru

Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021). Lahar panas gunung tertinggi di Jawa itu menerjang sejumlah desa.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Mega Nugraha
SURYA.CO.ID/Tony Hermawan
Warga Kecamatan Candipuro mulai bergegas mengungsi setelah Gunung Semeru kembali erupsi, Sabtu (4/12/2021). 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021). Lahar panas gunung tertinggi di Jawa itu menerjang sejumlah desa.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (5/12/2021) di Bandung menyebut, Gunung Semeru memiliki tipe strato dengan kubah lava.

"Aktivitas G. Semeru saat ini terdapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru yang terbentuk sejak 1913," tulis PVMBG.

Baca juga: Janda Tua Meninggal Kena Erupsi Gunung Semeru, Jenazah Ditemukan Tergeletak di Jalan, Anaknya Hilang

Analisa PVMBG, letusan Gunung Semeru ini umumnya bertipe vulkanian dan strombolian, berupa penghancuran kubah atau lidah lava, serta pembentukan kubah lava/lidah lava baru.

"Penghancuran kubah/lidah lava mengakibatkan pembentukan awan panas guguran yang merupakan karakteristik dari Gunung Semeru," kata PVMBG.

Detik-detik Letusan Gunung Semeru

PVMBG juga sempat melakukan pemantauan visual sejak 1 hingga 30 November 2021. Selama periode itu, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Kemudian ada hembusan gas dari kawah utama berwarna putih dan kelabu.

Pada 1 Desember 2021 terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1700 m dari puncak, atau 700 m dari ujung aliran lava, dengan arah luncuran ke tenggara.

Baca juga: Cegah Terobos Perlintasan Kereta Api yang Ditutup, Petugas Dishub di Bandung Malah Dipukuli

Pascakejadian awan panas guguran terjadi guguran lava dengan jarak dan arah luncur tidak teramati.

Pada 4 Desember 2021 mulai pukul 13.30 WIB terekam getaran banjir, kemudian pada pukul 14.50 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 4 km dari puncak atau 2 km dari ujung aliran lava ke arah tenggara tetapi hingga saat ini sebarandan jarak luncur detail belum dapat dipastikan.

Baca juga: Teror Hingga Intimidasi dengan Golok, Curhat Petugas Puskesmas di Karawang ke Anggota DPRD Jabar

Sempat Terjadi Gempa

PVMBG juga menyebut sebelum erupsi, sempat terdeteksi ada gempa di permukaan berupa gempa letusan dengan rata-rata 50 kejadian per hari, dan gempa guguran pada 1 dan 3 Desember 2021, masing-masing 4 kali kejadian.

Gempa-gempa vulkanik yang mengindikasikan kenaikkan magma ke permukaan terekam dengan jumlah sangat rendah.

"Munculnya guguran dan awan panas guguran dikibatkan oleh ketidakstabilan endapan lidah lava. Aktivitas yang terjadi pada 1 dan 4 Desember merupakan aktivitas permukaan (erupsi sekunder). Dari kegempaan tidak menunjukkan adanya kenaikkan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan," katanya.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru dinilai masih pada Level II (Waspada).

Baca juga: Polwan Polrestabes Bandung Kawal Siskaeee yang Bugil Demi Fans Berbayar ke Polda DIY

Dalam status level II, warga tidak beraktivitias di radius 1 km dari kawah puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di selatan tenggara.

"Serta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," katanya.

Sejumlah Warga Alami Luka Bakar

Penambang pasir di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang Jawa Timur, terkena lahar panas Gunung Semeru yang erupsi pada Sabtu (4/12/2021).

Mereka yang alami luka bakar merupakan para pekerja tambang pasir yang sedang bekerja saat Gunung Semeru erupsi dan tak keburu menyelamatkan diri.

"Sementara belum terdeteksi ada berapa jumlah warga sini yang terluka. Tetapi ada tiga warga dengan kulit terkena lahar panas. Mereka sopir dari luar desa," ujar Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin dikutip dari Tribun Jatim, Sabtu (4/12/2021) malam.

Dusun Kampung Renteng di Desa Candipuro jadi kampung terparah terdampak karena jaraknya sekira 2 km dari jalur lahar panas. Hampir semua dusun tertutup abu vulkanik.

"Sekarang warga ngungsi di balai desa, sedangkan yang kena luka bakar langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.

Selain ada warga terkena luka bakar, sejumlah warga juga dikabarkan terisolasi seusai abu vulkanik menerjang perkampungan di desa itu.

Adapun letusan Gunung Semeru menerjang dua kecamatan yakni Candipuro dan Pronojiwo. Delapan desa di dua kecamatan tersebut dihujani abu vulkanik letusan Gunung Semeru.

Bahkan, tiga orang dikabarkan hilang. Rumah warga rusak parah hingga jembatan putus menutup akses Lumajang-Malang.

1 Orang Meninggal

Informasi terbaru dari TNI AD menyebut 1 orang telah dipastikan meninggal dunia. Adapula 10 korban luka-luka, yang mayoritas mengalami luka bakar dan dirawat di Puskesmas Candipuro serta Puskesmas Penanggal.

Tim evakuasi gabungan masih melakukan pendataan dan kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah.

Letusan Gunung Semeru juga berdampak pada akses listrik warga di seluruh Lumajang. Sebanyak 30.523 pelanggan PLN sempat mengalami mati listrik.

Listrik yang padam itu terhubung dengan 112 gardu listrik di Penyulang Pronojiwo di bawah naungan PLN ULP Tempeh.

Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Rasyid Naja mengatakan, aliran listrik untuk 7.508 pelanggan sudah menyala karena PLN telah berhasil menyalakan 30 gardu.

Proses evakuasi dan pendataan warga terdampak di sekitar Gunung Semeru terus berjalan dengan koordinasi BPBD Jatim dengan BPBD Kabupaten Lumajang.

"Agen bencana Provinsi Jatim dan TRC PB BPBD Lumajang menuju lokasi untuk asesmen dan melakukan evakuasi warga di sekitar Gunung Semeru," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved